Pertamina Antisipasi Kenaikan Konsumsi BBM di Jalur Wisata

PT Pertamina (Persro) mengantisipasi kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat lonjakan volume kendaraan di Jawa Timur.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Jun 2019, 10:45 WIB
Petugas mengisi BBM pada sebuah motor di salah satu SPBU, Jakarta, Sabtu (5/1/2019). PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM non subsidi masing-masing Dexlite Rp 200 per liter, dan Dex Rp 100 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengantisipasi  kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat lonjakan volume kendaraan di Jawa Timur, khususnya bagi pemudik lokal dan wisatawan yang berangkat setelah Lebaran.

Manager Communication & CSR MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji mengatakan, terdapat beberapa titik di Jawa Timur yang diprediksi menjadi tujuan wisatawan, di antaranya Malang, Batu, Kediri, Banyuwangi, dan Surabaya, Jawa Timur.

Pertamina pun memprediksi, kebutuhan bahan bakar minyak jenis Gasoline seperti Pertamax Turbo, Pertamax, Pertalite, Premium di Jatim pasca Lebaran ini mencapai 15 ribu kilo liter (KL) atau 16 persen di atas konsumsi normal.

"Pertamina memprediksi puncak arus wisata dan arus mudik ini akan terjadi mulai H+1 sampai dengan H+4 Lebaran," kata Rustam, di Jakarta, Jumat (7/5/2019).

Rustam mengungkapkan, until mengantisipasi hal tersebut, Pertamina mempersiapkan untuk mengantisipasi arus wisata.

Beberapa di antaranya adalah melakukan meningkatkan ketahanan stok BBM di (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sekitar daerah wisata, serta memberikan fasilitas kredit kepada SPBU dengan term of payment sampai dengan tiga hari.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas yang akan menghambat distribusi mobil tangki, Pertamina mengoptimalkan penyaluran dari Terminal BBM ke SPBU lebih awal, mulai dari jam 00:00 dan beroperasi selama 24 jam.

"Kami juga mengoptimalkan tim satuan tugas (Satgas) yang selalu monitor keadaan di lapangan, serta menyiagakan mobil tangki di 16 SPBU Kantong, di antaranya di Jombang, Probolinggo, Lumajang, Batu, Malang, Ngawi, Pacitan, Nganjuk, dan Jember," paparnya.

Untuk mengantisipasi kemacetan di tempat wisata seperti Malang dan Batu, Pertamina telah menyiapkan motoris siaga untuk menyalurkan BBM di kondisi kemacetan.

"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan BBM. Kami mengimbau kepada para wisatawan dan masyarakat yang akan melakukan perjalanan balik, untuk dapat mengisi penuh BBM di lokasi awal, untuk menghindari kepadatan pengisian BBM di rest area," tandasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Jaga Pasokan BBM Saat Mudik, Pertamina Optimalkan Pengoperasian Kilang

Petugas lapangan keliling memantau Area Crude Distilation Unit (CDU IV) di kawasan kilang RU V Balikpapan, Kalimantan, Kamis (14/05). Sebanyak 26% dari produksi BBM Pertamina dihasilkan dari RU V Balikpapan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengoptimalkan pengoperasian kilang saat musim mudik lebaran Idul Fitri, agar pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) mampu memenuhi kebutuhan pemudik.

Direktur Megaproyek Pengolahan & Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan, Pertamina akan menjaga kelancaran pengoperasian kilang, agar fasilitas pengolahan minyak mentah tersebut optimal menghasilkan produk BBM.

"Kondisi kilang kita semua lancar, kapasitas dioptimalkan semua," kata Tallulembang, saat berbincang dengan Liputan6.com.

Menurut Tallulembang, saat ini kapasitas kilang Pertamina mencapai 1 juta barel per hari. Kapasitas kilang tersebut akan dioptimalkan agar pasokan BBM saat musim mudik maksimal.

"Angkanya kalau optimal 1 juta -900 ribu bph. Kira-Kira kita maksimumkan," tuturnya.

Tallulembang pun memastikan, selama masa arus mudik dan arus balik tidak ada perawatan kilang, agar tidak mengganggu kegiatan pengoperasian kilang selama momen tersebut

"Nggak ada yang turn arround. Kita atur sedemikian rupa tidak ada yang perawatan," tandasnya.

Untuk diketahui kilang Pertamina yang diandalkan menghasilkan BBM adalah Dumai, Balongan, Cilacap, Balikpapan.Kemampuan kilang Pertamina untuk menghasilkan produk yang bernilai (yield valuable product) tercatat naik menjadi 79,57 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 78,13 persen.

Realisasi pengolahan minyak mentah pada 2018 juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2018 tercatat pengolahan minyak mentah mencapai 333,28 juta barel atau naik 4 persen dibandingkan 2017 yang mencapai sebesar 320,50 juta barel.

 


Pertamina Sesuaikan Titik Pengisian BBM di Jalan Tol Trans Sumatera

Proyek Tol Trans Sumatera. (Dok Kementerian PUPR)

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) melakukan penyesuaian titik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Modular, Kios Pertamina Siaga, dan juga penambahan stok BBM di SPBU reguler di jalur lintas Sumatera.

General Manager Pertamina MOR II Sumbagsel, Primarini mengatakan,Mengantisipasi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) pemudik di ruas tol Sumatera, Pertamina melakukan evaluasi, antara lain pemindahan dan penambahan SPBU Modular dari ASDP Bakauheni ke KM 163A dan KM 208A, hal ini dilakukan karena pemudik cenderung langsung menuju tol setelah keluar dari kapal feri.

"Tapi tidak perlu khawatir, saat ini di ASDP Bakauheni tetap kami siapkan Kios Pertamina Siaga untuk melayani pemudik,” kata Primarini, di Jakarta, Jumat, 31 Mei 2019.

Selain memastikan kesediaan di ruas tol, Primarini memastikan untuk di jalur lintas Sumatera kesediaan BBM selalu dipastikan aman. Berdasarkan pantauan, titik keluar yang padat pemudik berada di daerah Terbanggi Besar, Lampung Tengah dan wilayah Tulang Bawang, Lampung.

“Jika keluar di gerbang tol Terbanggi Besar, SPBU terdekat berada di SPBU 24.341.08, selain memastikan stok SPBU aman kami juga menggerakan mobil dispenser di SPBU tersebut dengan stok Premium sebanyak 16 Kilo Liter (8KL) dan Pertamax 8 KL. Untuk wilayah Tulang Bawang melalui keluar tol Terbanggi Besar juga ada SPBU 24.345.114, di SPBU kami juga menyiapkan mobil dispenser dengan produk Pertamax sebanyak 16 KL,” papar Primarini.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya