Liputan6.com, Jakarta - Bomber Pos Polisi Kartasura, Jawa Tengah, RA (22) ternyata pernah mencoba mengajak orangtuanya untuk berbaiat ke jaringan teroris ISIS.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigen Dedi Prasetyo mengungkapkan, fakta tersebut didapat dari hasil penyelidikan sementara terhadap pelaku RA.
Advertisement
"Iya, hasil sementara FB (komunikasi dengan pimpinan ISIS) kemudian dari keterangan orangtuanya, karena orangtuanya sempat diajak dibaiat ikut kepada jaringan ISIS," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/6/2019).
Selain bergabung dengan ISIS, ternyata RA juga pernah mengajak orangtuanya untuk melakukan aksi bom bunuh diri.
"Orang tuanya juga diajak untuk mendukung melakukan suicide bomber, tapi ortunya menolak," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tak Lapor ke Polisi
Meski sempat diajak berbaiat ke ISIS, orangtua RA tidak melaporkan hal tersebut ke polisi.
"(Orang tau enggak lapor) ini karena ketidakpahaman orang tuanya belum sampai mendalami apakah betul anaknya terpapar secara mendalam," ujar Dedi.
Menurut Dedi, orangtua RA mengaku, beberapa kali sempat mengingatkan anaknya untuk tidak mengikuti ajakan radikal. Sebeb mereka menilai, ajakan tersebut sangat berbahaya.
"Kebetulan orangtuanya sudah mengingatkan untuk tidak mengikuti yang sifatnya radikal, terlalu ekstrim itu membahayakan. Karena tingkat pengetahuan yang bersangkutan terhadap agama sangat kurang, oleh karenanya mudah terpapar," pungkasnya.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement