Pertamina Klaim Sudah Antisipasi Kebutuhan BBM Saat Arus Balik Lebaran

PT Pertamina (Persero) mengantisipasi kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM), akibat kepadatan kendaraan saat arus balik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Jun 2019, 20:40 WIB
Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (2/7). PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Pertamax, Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mulai dari Rp500 hingga Rp900 per liter mulai 1 Juli 2018. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengantisipasi kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM), akibat kepadatan kendaraan saat arus balik.

Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas'ud khamid mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan pemenuhan kebutuhan BBM, untuk masyarakat yang melakukan arus balik, yang perkiraan terjadi pada 8 Juni 2019 hingga 9 Juni 2019.

"Sudah diantisipasi (arus balik)," kata Mas'ud, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Jumat (7/6/2019).

Menurut Mas'ud, persiapan Pertamina untuk menghadapi arus balik, sama seperti yang dilakukan saat arus mudik yang masa puncaknya berlangsung pada pekan lalu.

Dalam periode Satgas Ramadan Idul Fitri 2019, Pertamina menyiagakan lebih dari 6.500 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia. Khusus untuk di jalur mudik, Pertamina meyiagakan lebih dari 800 SPBU.

26 mobile dispenser, 62 kiosk Pertamina Siaga, 200 motoris BBM kemasan, 115 kantong SPBU, dan 15 rumah Pertamina Siaga yang tersebar di jalur Pantura, tol Jawa, jalur selatan, dan tol Sumatera.

"Sama dengan persiapan saat arus mudik," tegasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Pertamina Siapkan Stok BBM

Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke kendaraan konsumen di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (2/7). PT Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga Pertamax Cs akibat terus meningkatnya harga minyak dunia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina, Ghandi Sriwidodo mengungkapkan, Pertamina telah menyiapkan stok BBM untuk memenuhi kebutuhan pemudik, yaitu Premium 2.297.853 kilo liter (Kl) setara 21 hari, Pertalite‎ 1.164.834 Kl setara 22 hari.

Pertamax 958.038 Kl setara 23 hari, Pertamax Turbo ‎30.588 Kl setara 52 hari, bio solar ‎‎1.803.060 setara 25 hari, Dexlite 90.280 Kl setara  70 hari, dan Dex 40.939 Kl setara 44‎ hari.

Untuk menunjang penyaluran BBM, Pertamina telah menyiagakan 112 Termina BBM dengan beroperasi 24 jam, 10 ribu mobil tangki,  260 kapal tangker secara reguler memasok BBM dari kilang ke Terminal BBM‎.

"Menjelang Lebaran ada lonjakan konsumsi BBM. Pertamina, dalam hadapi ini, sudah antisipasi dengan stok lebiih cukup," tandasnya.

 


Imbauan BPH Migas

Pengendara motor mengisi kendaraannya dengan BBM di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengingatkan PT Pertamina (Peresero), untuk lebih mempersiapkan kelancaran pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) saat arus balik.

Kepala BPH Migas, Fashurullah Asa mengatakan, Pertamina harus mewaspadai lonjakan konsumsi BBM saat arus balik, sebab kondisi arus balik waktunya lebih cepat dikhawatirkan akan menimbulkan penumpukan kendaraan di jalan.

Hal ini berbeda dengan arus mudik yang lama sehingga lalu lintas lebih terurai.

"Kita meminta Pertamina ekstra hati hati membuat simulasi arus balik, karena akan menumpuk masyarakat yang pulang tadi kendaraanya, yang mungkin panjang arus mudik itu bisa satu minggu ini pulangnya, artinya pulangnya akan padat," kata Fanshurullah saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Jumat, 7 Juni 2019.

Menurut dia, Pertamina harus lebih memperbanyak fasilitas pengisian BBM, kantung BBM, armada sepeda motor pemasok BBM ke kendaraan dan tempat istirahat. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan lalu lintas saat arus balik.

"Ini pengisian BBM tempat istirahat dan sebagainya. Inii sudah dipersiapkan, akan ditambah semacam tadi 50. Saya minta nambah lagi juga. Tambah stok kantung BBM yang dominan pasti pertamaxnya," tuturnya.

Pada periode ini para pemudik memilih untuk menggunakan BBM berkualitas Pertamina beroktan tinggi. Peningkatan tersebut terjadi pada BBM jenis Pertamax dan Pertamina Dex yang mengalami peningkatan tembus di atas 7 persen hingga 16 persen.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menegaskan, tingginya kebutuhan pemudik pada BBM kualitas tertinggi merupakan fenomena menarik. 

"Pada H-6 arus mudik peningkatan konsumsi yang signifikan terjadi pada BBM jenis Pertamax yang naik di atas 7 persen, Pertamax Turbo naik di atas 21 persen dan Pertamina Dex naik tembus di atas 16 perse," ujar dia.

Fajriyah menambahkan, dengan tren ini menunjukkan para pengendara semakin meyakini kenyamanan mudik yang menempuh penjalanan jauh mensyaratkan kendaraan yang prima.

Pertamax Turbo dengan Research Octane Number (RON) 98 dan Pertamax dengan RON 92 untuk kendaraan mesin bensin, serta Pertamina Dex dengan Cetane Number (CN) 53  untuk kendaraan mesin diesel akan menjamin pembakaran mesin kendaraan pemudik akan lebih sempurna dan maksimal.

Lebih lanjut Fajriyah menuturkan, penggunaan Pertamax series cocok untuk perjalanan jauh karena keunggulannya mesin menjadi lebih dingin, irit bahan bakar (efisiensi), keawetan mesin, dan meningkatkan perfoma mesin serta ramah lingkungan.

Menjawab peningkatan konsumsi BBM oktan tinggi ini, tambah Fajriyah, Pertamina telah menyiagakan layanan dan stok BBM di atas kondisi normal. 

"Kami telah mengantisipasi peningkatan konsumsi ini dengan menyiagakan layanan baik di SPBU regular maupun layanan tambahan. Stok BBM kami pastikan berada di atas rata-rata normal," tandasnya.

Dalam periode Satgas Ramadan Idul Fitri 2019, Pertamina menyiagakan lebih dari 6500 SPBU di seluruh Indonesia.

Khusus untuk di jalur mudik, Pertamina meyiagakan lebih dari 800 SPBU, 26 mobile dispenser, 62 kiosk Pertamina Siaga, 200 motoris BBM kemasan, 115 kantong SPBU, dan 15 rumah Pertamina Siaga yang tersebar di jalur Pantura, tol Jawa, jalur selatan, dan tol Sumatera.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya