Liputan6.com, Jakarta - Selama delapan hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2019, tercatat angka kecelakaan lalu lintas turun hingga 62 persen ketimbang tahun sebelumnya. Jumlah tersebut terhitung sejak H-7 jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah hingga H+1 sesudah Lebaran.
Beberapa data yang dimiliki oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, pada 2018 menunjukkan korban meninggal akibat kecelakaan sebanyak 254 orang. Sedangkan pada 2019, jumlah korban yang meninggal 109 orang atau turun 59 persen.
Advertisement
"Untuk korban yang mengalami luka berat pada 2018 sebanyak 272 orang. Pada 2019 ini 76 orang. Itu artinya mengalami penurunan 72 persen," kata Kakorlantas Polri Irjen Refdi Andry dalam keterangannya, Jumat 7 Juni 2019.
Lalu, untuk korban yang mengalami luka ringan pada tahun 2018 sebanyak 1.512 orang. Sedangkan pada 2019 sebanyak 515 orang, sehingga terjadi penurunan sebanyak 66 persen.
"Jumlah kejadian pada tahun 2018 sebanyak 1.178 kasus dan pada 2019 sebanyak 446 kasus. Itu menurun sebanyak 62 persen. Untuk kerugian materi pada tahun 2018 sebanyak Rp 3.962.235.000 dan kerugian materi pada 2019 tercatat Rp 1.253.300.000. Dan ini juga mengalami penurunan sebesar 68 persen," sebutnya.
Jenderal bintang dua ini menjelaskan, fakor yang mempengaruhi turunnya angka kecelakaan lalu lintas adalah adanya infrastruktur yang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Itu termasuk dengan sarana dan prasarana.
"Kemudian kerja kita lebih optimal dengan semua mitra terkait saya merasakan dengan perencanaan yang matang menjadi hasil yang baik, masyarakat yang melakukan pergerakan menyiapkan kendaraan yang lebih baik lagi dan yang terakhir pengemudi lebih paham arti dari keselamatan," kata Refdi.
Meski begitu, Mantan Karo Provost Polri ini mengimbau kepada masyarakat agar selalu dalam keadaan sehat jika ingin berkendara.
"Saya berpesan, agar masyarakat selamat menjalani arus balik menuju Jakarta. Dan pergerakan bisa berjalan aman, nyaman, tertib, dan lancar," ucapnya memungkasi.
Reporter: Nur Habibie