Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini Facebook dikabarkan merilis Avatar, fitur terbaru yang memungkinkan pengguna mengekspresikan diri dengan stiker dan animasi yang beragam.
Dilansir dari The Verge, Senin (10/6/2019), fitur ini hampir mirip seperti AR Emoji milik Samsung dan Bitmoji milik Snapchat dan bakal tersedia di kolom chat Messenger dan kolom komentar lini masa.
Namun yang membedakannya dari AR Emoji dan Bitmoji adalah Avatar tidak menggunakan foto pengguna sebagai dasar bentuk wajah.
Baca Juga
Advertisement
Meski begitu, pengembangan fitur ini telah dilakukan lebih dari setahun yang lalu, menghasilkan animasi yang lebih baik dan bernuansa 3D dibandingkan dengan gaya emoji Facebook sebelumnya.
Pihak Facebook memang mengatakan menghindari penggunaan facial recognition untuk membuat Avatar karena bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Oleh karenanya, Facebook menyediakan template yang bisa disesuaikan dengan karakter pengguna mulai dari wajah, rambut, pakaian hingga gender.
Untuk sementara fitur ini baru bisa dinikmati oleh pengguna Facebook yang berada di Australia, namun kabarnya pengguna lain bisa turut menjajal Avatar awal tahun 2020 mendatang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Mata Uang Kripto Facebook Bakal Diluncurkan Tahun Depan
Mata uang kripto alias cryptocurrency memang belum terlalu populer, namun kini semakin banyak perusahaan teknologi yang mencoba mengembangkan jenis mata uang baru ini.
Seperti halnya Facebook yang sedang mengembangkan cryptocurrency ciptaannya. Laporan terbaru menyebutkan, Facebook bakal meluncurkan mata uang digitalnya tahun depan.
Mata uang bernama GlobalCoin ini diperkirakan bakal dites akhir tahun ini. Dilansir dari BBC News, Rabu (29/5/2019), perusahaan bentukan Mark Zuckerberg itu akan mengumumkan informasi lengkap mengenai mata uang kriptonya tahun ini.
GlobalCoin akan tersedia di 12 negara, memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran dengan murah dan aman tanpa perlu rekening bank.
Meski begitu, mata uang ini akan menghadapi banyak masalah teknis dan regulasi sebelum melandai ke pasar.
Dilaporkan, Facebook telah mendiskusikan hal ini dengan para stakeholder, termasuk Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) dan firma keuangan seperti Western Union terkait masalah regulasi dan operasional.
Facebook memang belum mengatakan apapun tentang cryptocurrency ini, namun laporan sebelumnya menyarankan GlobalCoin didesain sebagai stabelcoin, artinya nilai koin akan dipatok ke dolar AS untuk menghindari volatilitas, seperti yang terjadi pada Bitcoin.
(Tik/Isk)
Advertisement