Liputan6.com, Merak - Ratusan calon penumpang kereta api jurusan Merak-Rangkasbitung terlantar lantaran mereka kehabisan tiket kereta.
Para calon penumpang terpaksa menginap di Stasiun Merak, sembari menunggu jadwal keberangkatan besok pagi, Minggu, 9 Juni 2019.
Advertisement
"Tadi ke sini (tiket) sudah habis, mau nunggu sampai jadwal (keberangkatan kereta) besok (pagi) yang jam 05.00 WIB. Nginep di sini (stasiun) rencananya," kata Halimin, calon penumpang kereta api, saat ditemui di Stasiun Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (8/6/2019).
Para calon penumpang sebagian merupakan peziarah makam Syekh Djamaluddin, yang berada di atas bukit Pelabuhan Merak.
Sebagian lagi, merupakan pemudik asal Sumatera yang telah menyebrang dari Pelabuhan Bakuheni menuju Merak.
"Belum tahu ini, mau nunggu (jadwal kereta) besok pagi atau naik bus. Udah habis tadi tiket kereta nya, jadwal (kereta) nya juga udah enggak ada," kata Ziyaurrahman, pemudik asal Jambi dengan tujuan Tangerang.
Calon penumpang kereta api jurusan Merak-Rangkasbitung diharap memesan tiket secara online, meski masih bisa dilakukan secara manual.
Jika pembelian online, calon penumpang bisa mengetahui jadwal keberangkatan kereta.
Dalam satu hari, hanya ada enam jadwal pemberangkatan kereta dari Stasiun Merak, yaitu pukul 05.00 WIB, 06.30 WIB, 10.20 WIB, 11.45 WIB, 15.35 WIB, 17.20 WIB yang dalam satu kali keberangkatan, bisa memuat 1.272 penumpang.
"Sudah habis memang tiketnya untuk hari ini. Sementara dalam satu hari kami melayani enam pemberangkatan dan enam kedatangan kereta saja dari pagi sampai sore," kata Sopiyan, Kepala Stasiun Merak, ditempat yang sama.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Ziarah Makam Syekh Djamaluddin
Menurut Sopiyan, calon penumpang kereta api dari Stasiun Merak, merupakan peziarah Syekh Djamaluddin yang makamnya memang berada di dalam Pelabuhan Merak, tepatnya di sebuah bukit delay Dermaga 3.
"Kebanyakan smasyarakat yang mau naik kereta ini baru pulang ziarah di makam Syekh Djamaluddin. Karena tidak pesan tiket online terlebih dahulu, jadi kehabisan (tiket)," jelasnya.
Advertisement