Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses pada arus mudik, Pelni kini bersiap melayani arus balik Lebaran 2019. Pelabuhan terpadat pada arus balik menjadi perhatian manajemen, meliputi Surabaya, Bau Bau, Makassar, Belawan, Semarang, Balikpapan, Sorong, Parepare, Batam dan Jayapura.
Daerah-daerah tersebut diperkuat tenaga pengamanannya ditambah dari TNI AL dan Polri sebanyak 80 orang di atas kapal dan 400 orang di pelabuhan-pelabuhan padat penumpang.
Advertisement
Sisi layanan pengendalian tiketnya juga diperketat agar setiap cabang hanya menjual tiket maksimal sesuai batas dispensasi masing-masing kapal yang telah disepakati bersama, sehingga tingkat kepadatan kapal dapat terjaga.
"Kepada para pelanggan, Pelni mengingatkan agar masyarakat tidak memaksakan diri bila tiket sudah habis. Tunggu jadwal kapal berikutnya agar kenyamanan pelanggan dapat terjaga dengan baik. Sebab, kami memiliki keterbatasan kapasitas angkut," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro, Sabtu (8/6/2019)..
Selain persiapan operasi yang meliputi pelayanan tiket dan tambahan petugas keamanan, Pelni juga sangat memperhatikan kebutuhan air tawar, logistik, pembuangan sampah dan makanan selama 24 jam di atas kapal.
Untuk jumlah penumpang yang tinggi diantisipasi dengan persediaan barang gudang dan bahan makanan yang mencukupi dengan daerah suplai temasuk pembuangan sampah di bebeberapa titik yang telah ditentukan perusahaan.
"Koki-koki pada bagian makanan kapal juga terus melayani penumpang selama 24 jam, memasak dari pagi hingga malam," kata Yahya seperti dikutip Antara.
Arus balik sendiri sudah dimulai sejak Jumat (7/6/2019) dari sejumlah wilayah di Tanah Air. Puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada H+7 tanggal 13 Juni 2019.
Pada angkutan lebaran 2019 Pelni mendapat kepercayaan masyarakat jauh lebih besar dibanding tahun lalu dengan naiknya jumlah pelanggan sebesar 16,39 persen pada arus mudik.