Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) akan membuka outlet Kios Kemasan Pertamina Siaga demi mengantisipasi stok BBM selama libur lebaran dibeberapa titik jalur wisata favorit yang ada di kawasan Jawa Barat, diantaranya kawasan Pangandaran, Agrabinta di Cianjur serta Pelabuhan Ratu, Sukabumi.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami menyampaikan, bahan bakar yang disediakan di Kios Kemasan Pertamina Siaga yakni Pertamax dan Pertamina Dex, dan diharapkan dapat membantu para pemudik untuk mendapatkan BBM di jalur padat wisata.
“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan SPBU Reguler maupun Kios Kemasan, sehingga bisa membantu memudahkan akses pelayanan BBM,” jelasnya.
Baca Juga
Advertisement
Untuk dikawasan Cianjur Selatan, Pertamina akan membuka Kios Kemasan Pertamina Siaga di Jalan Raya Agrabinta yang berlokasi di seberang kantor Kecamatan Agrabinta, Cianjur.
Sementara untuk kawasan Pangandaran, Pertamina membuka layanan Kios Kemasan Pertamina Siaga di Jalan Pantai Barat, atau tepatnya dekat hotel Horison Palma.
Sedangkan untuk kawasan wisata Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Pertamina menambah outlet pasokan BBM dengan membuka Kios Kemasan Pertamina Siaga di SPBU 34.433.08 dan SPBU 34 433.12 di Kecamatan Simpenan, Sukabumi.
Pertamina Klaim Stok BBM di Kawasan Wisata Masih Aman
Sampai sejauh ini Pertamina mengklaim stok BBM di kawasan favorit wisata tersebut masih aman, dimana untuk kawasan wisata Pangandaran dipasok dari Terminal BBM Tasikmalaya, Wilayah Garut dan Cianjur di suplai dari Terminal BBM Bandung Group.
Selain itu Dewi menambahkan, pada 6 Juni tercatat telah terjadi 2019 peningkatan konsumsi BBM di wilayah MOR III yakni Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Untuk jenis gasoline, kenaikan konsumsi tertinggi yakni sebesar 52,3 persen untuk rata-rata harian Pertalite.
Sedangkan, untuk jenis gasoil, kenaikan tertinggi adalah Dexlite sebesar 38,3 persen. "Sementara itu, permintaan LPG pada 6 Juni tercatat masih turun hingga sekitar 48 persen, disebabkan aktivitas masyarakat memasak menurun," tandas Dewi.
Advertisement