Kemenhub Ungkap Penyebab Penumpukan Penumpang di Terminal saat Arus Balik Lebaran

Penumpukan terjadi lantaran penumpang menunggu bus langganannya

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jun 2019, 17:46 WIB
Calon pemudik menunggu keberangkatan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Sabtu (1/6/2019). Terminal Pulo Gebang melayani keberangkatan mudik tujuan Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Balitbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugihardjo mengatakan pihaknya mencatat terjadinya penumpukan di sejumlah terminal bus pada arus balik Lebaran 2019. Meskipun demikian, dia menegaskan hal tersebut bukan dikarenakan adanya kekurangan bus, melainkan karena penumpang menunggu bus langganannya.

"Di bus dari Terminal Tirtonadi, Terminal Purabaya, saya cek apa ada penumpukan penumpang atau tidak. Informasi di Terminal Tirtonadi ada penumpukan penumpang tapi bukan karena bus kurang, tapi karena dia penumpang favorit," kata dia, saat ditemui, di Posko Mudik Nasional Kemenhub, Jakarta, Minggu (9/6/2019).

Calon penumpang, jelas lebih memilih menunggu bus favoritnya meskipun ada bus lain yang telah tersedia. "Ada bus PO lain, tapi dia (penumpang) sebut hanya menunggu PO yang ini, yang bus-nya belum datang. Sama kayak di Kalideres, Purwokerto kalau ada yang tunggu itu bukan karena tidak ada bus, tapi yang tunggu penumpang favorit yang sudah langganan," ujarnya.

 

Karena itulah, dia memprediksi bahwa penumpukan penumpang di terminal-terminal bus tidak akan terjadi dalam waktu yang panjang. "(Penumpukan berapa lama?) Biasanya nggak sampai setengah hari. Hitungan jam, karena busnya belum datang saja yang penumpang favorit," ujar Sugihardjo.

Fakta ini, lanjut Sugihardjo, serentak membantah kekhawatiran Organda. Sebelumnya Organda mengaku khawatir pemberlakuan one way dapat menyebabkan kelangkaan bus di terminal yang berlawanan arah dengan arus one way.

"Tadi disampaikan penumpukan karena (penumpang menunggu bus) favorit, berarti memang apa yang dikhawatirkan oleh teman-teman Organda, karena ada one way itu bus yang kembali terganggu, misalnya kalau waktu mudik bus yang kembali ke Jakarta itu terganggu, itu tidak terjadi," ungkapnya.

"Sebaliknya saya cek waktu balik bus yang kembali ke timur karena karena ada one way ke arah barat itu juga tidak terjadi. Apa yang dikhawatirkan, dengan pengaturan yang dinamis oleh Korlantas Polri itu untuk pergerakan arus mudik dan balik lancar tapi juga tidak merugikan kendaraan yang arah berlawanan," tandasnya.

Jumlah keberangkatan bus berdasarkan data SIASATI pada H+2 Shift II pukul 06.19 WIB tanggal 9 Juni 2019 sebesar 6.042 bus. Jika dibandingkan dengan 2018 sebesar 12.689 bus, maka mengalami penurunan 52,38 persen.

Sedangkan jumlah keberangkatan penumpang pada 2019 sebesar 136.315 orang, jika dibandingkan dengan 2018 sebesar 266.300 orang atau mengalami penurunan 48,81 persen.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Puncak Arus Balik, 200 Ribu Penumpang Bakal Penuhi Bandara Soetta

Sejumlah calon penumpang membawa barang mereka di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten, Jakarta (9/6). Dengan rincian keberangkatan 84.945 domestik dan 129 internasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Hari ini diprediksi sebagai puncak arus balik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang. Pasalnya, per Senin, 10 Juni 2019, masyarakat sudah harus kembali bekerja di sejumlah daerah di Jabodetabek.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhamad Awaluddin memprediksi, Bandara Soetta akan dipadati sekitar 200 ribu penumpang baik itu domestik atau internasional.

"Untuk prediksi pergerakan penumpang pada puncak arus balik, kalau dihitung dari Sabtu, 8 Juni 2019. Mungkin dari total 16 bandara itu akan mendekati angka 300 ribu selama dua hari ini, atau dari Sabtu dan Minggu," tutur Awaluddin.

Tapi, untuk Soekarno-Hatta sendiri, sekitar 200 sampai 215 ribu pergerakan penumpang. Tak hanya terkait dengan pergerakan penumpang, pada pergerakan pesawat pun, pihaknya memprediksi sebanyak 1.200 pesawat baik itu keberangkatan atau kedatangan.

Data sementara di Posko Terpadu, untuk puncak arus balik gelombang pertama di Bandara Soetta sebanyak 659 pesawat dengan rincian 511 penerbangan domestik dan 148 internasional. Serta 80 keberangkatan dan 279 kedatangan.

Sedangkan, data yang telah dilakukan perhitungan pada Jumat, 7 Juni 2019 atau H+2 lebaran sebanyak 928 pesawat. Sementara, untuk pergerakan penumpang hingga saat ini masih proses perhitungan .

Namun, untuk data di H+2 hanya 122.484 penumpang. Sementara, terkait dengan kesiapan lainnya dalam arus balik 2019, pihaknya telah menyiapkan layanan berbasis digital dan petugas yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Ada tiga hal yang penting yakni, terimplementasinya SOP yang ditingkatkan diseluruh stakeholder bandara," kata Awaluddin.

Kedua adalah pemastian kapasitas dan infrastruktur dari keseluruhan yang mendukung operasi ini dan ketiga adalah kesiapan human capitalnya. Untuk fasilitas dan infrastruktur Bandara Soetta terus dipastikan terkoneksi dengan baik antara stakeholder lain.


Arus Balik Mudik di Pelabuhan Bakauheni Membludak

Pemudik antre saat memasuki kapal penyebrangan di Dermaga 1 Pelabuhan Penyebrangan Merak, Banten, Sabtu (1/6/2019). Hingga Sabtu (1/6) pukul 08.00 WIB, pemudik yang menyebrang dari pelabuhan Merak menuju Bakauheni mengalami peningkatan 30,1%. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Penumpang pejalan kaki dari Pulau Sumatra dengan tujuan penyeberangan Pulau Jawa di Pelabuhan Bakauheni memasuki arus balik Lebaran 2019 H+4 membludak.

Berdasarkan pantauan Sabtu (8/6/2019), penumpang pejalan kaki pada H+4 arus balik ini terus berdatangan yang menyebabkan penumpukan di bagian pembelian tiket penyeberangan.  

Pada bagian tiket petugas memberlakukan hanya satu orang perwakilan dari masing-masing keluarga yang ingin membeli tiket sehingga tidak terjadi penumpukan yang parah di bagian pembelian tiket, dilansir Antara.

Begitu juga di bagian tripot yang merupakan jalan masuk ke dermaga I, II dan III yang terlihat disesaki oleh penumpang.

Meski tripot di Pelabuhan Bakauheni dibuka semuanya sebanyak enam unit namun petugas terlihat kewalahan menghadapi arus penumpang jalan kaki yang membludak.

Terpantau juga anggota Dishub, Pol PP, TNI/Polri yang berjaga di luar ataupun dalam terminal Pelabuhan Bakauheni dan di bagian tiket.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya