Rupiah Menguat Berkat Kenaikan Peringkat Indonesia

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.240 per dolar AS hingga 14.242 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Jun 2019, 12:45 WIB
Pekerja bank menghitung uang dollar AS di Jakarta, Jumat (20/10). Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp 13.509 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.515 per USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat usai libur panjang Lebaran. Kenaikan peringkat Indonesia menjadi salah satu pendorong penguatan rupiah.

Mengutip Bloomberg, Senin (10/6/2019), rupiah dibuka di angka 14.240 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.269 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.240 per dolar AS hingga 14.242 per dolar AS. jika dihitung dari awal pekan, rupiah menguat 0,84 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.231 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.385 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi di Jakarta, Senin, mengatakan, sebenarnya selama seminggu kemarin ada sentimen yang mendominasi, yaitu ekspektasi pemangkasan tingkat suku bunga The Fed.

"Soalnya Presiden The Fed St. Louis bilang ada kemungkinan pemangkasan, terus Powell menanggapi kalau The Fed cenderung berhati-hati kalau mau mengubah kebijakan," ujar Dini dikutip dari Antara. 

Ekspektasi tersebut diperkuat setelah rilis data ketenagakerjaan non pertanian atau Non Farm Payroll (NFP) AS pada Jumat 7 Juni lalu yang ternyata jelek dan jauh di bawah ekspektasi sehingga ekspektasi pasar semakin kencang.

"Tadinya saya pikir rupiah akan cenderung bakal melemah kalau habis pasar tutup, apalagi tutupnya lama, tidak tahunya menguat dan gap-nya jauh lagi. Ternyata sentimen itu yang bisa buat rupiahnya menguat," kata Dini.

Selain itu, kenaikan peringkat Indonesia oleh Standard and Poor's (S&P) sebelum lebaran, semakin menumbuhkan kepercayaan investor.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rupiah Sentuh 14.263 per Dolar AS Usai Kenaikan Peringkat Utang RI

Rupiah pada saat istirahat siang ini tercatat melemah sebesar 162 poin atau turun tajam 1,24 persen ke kisaran Rp 13.246 per dolar AS, Jakarta, Rabu (9/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, lembaga pemeringkat internasional S&P Global Ratings menaikkan peringkat utang Indonesia dalam jangka panjang jadi BBB pada Jumat (31/5/2019) dari sebelumnya BBB-.

Berdasarkan data RTI, rupiah bergerak menguat ke kisaran 14.263 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah menguat ke posisi 14.261 per dolar AS.

Pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini, rupiah menguat 30 poin ke posisi 14.380 per dolar AS dari penutupan sebelumnya 14.410 per dolar AS. Pergerakan rupiah berada di kisaran 14.255-14.415 per dolar sepanjang Jumat pekan ini. 

Mengutip laman Bank Indonesia (BI), Jumat pekan ini, kurs tengah BI, rupiah menguat 32 poin atau 0,22 persen ke posisi 14.385 per dolar AS dari penutupan 29 Mei 2019 di posisi 14.417 per dolar AS.

Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menuturkan, rupiah menguat didorong kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi BBB dari lembaga pemeringkat internasional S&P Global Ratings.

"Peringkat utang naik dari BBB- menjadi BBB yang mengindikasikan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat didukung oleh deregulasi kebijakan-kebijakan ekonomi yang dapat berlanjut pada pemerintahan selanjutnya," ujar Josua saat dihubungi Liputan6.com.

Ia mengatakan, kenaikan peringkat utang itu juga ditopang oleh rasio utang yang rendah serta kinerja fiskal yang membaik dengan defisit fiskal tetap terkendali dan defisit keseimbangan eksternal yang turut membaik.

Kenaikan peringkat utang ini akan mendorong peningkatan investasi baik investasi portofolio di pasar modal dan investasi di sektor riil yang akan mendorong kesinambungan perekonomian.

"Kenaikan peringkat utang juga akan dorong foreign inflow di SBN yang akan mendorong turun cost of borrowing pada perekonomian," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya