Liputan6.com, Jakarta Kebutuhan akan smartphone sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kebutuhan smartphone nyatanya tak hanya dibutuhkan oleh orang dewasa tetapi juga kerap digunakan oleh anak-anak.
Memperkenalkan anak dengan teknologi memanglah banyak memberikan manfaat. Namun sayangnya banyak orang tua yang masih lengah dalam membatasi anak-anak dalam bermain smartphone.
Baca Juga
Advertisement
Kebiasaaan anak yang bermain smartphone bisa membentuk karakter anak menjadi kecanduan. Selain itu ada berbagai dampak negatif lainnya yang siap mengintai.
Tak cuma membuat anak kecanduan, anak bisa mengalami gangguan kesehatan di tubuhnya jika terlalu lama menatap layar smartphone. Salah satunya adalah kerusakan mata, seperti yang dialami oleh bocah berusia 2 tahun ini.
Alami Rabun Jauh dengan 900 Derajat
Banyak orang tua yang menggunakan smartphone untuk menjadi hiburan anak-anaknya agar tidak rewel. Namun ternyata cara ini justru membuat nasib bocah berusia 2 tahun menjadi malang. Dilansir dari World of Buzz oleh Liputan6.com, Senin (10/6/2019) bocah asal Tiongkok ini alami miopi di usia muda.
Xiao Man yang berasal Jiangsu harus mengalami gangguan mata yaitu miopi (short-sightdness) di usianya yang baru dua tahun. Hal ini lantaran orang tuanya sudah mengizinkan Xiao bermain smartphone dengan waktu yang lama.
Xiao bermain smartphone selama berjam-jam hingga bocah ini terkadang terlihat sering menyipitkan matanya dan mengerutkan keningnya. Namun orang tuanya tak berpikir serius dari kebiasaan Xiao tersebut dan tak melakukan apa-apa.
Hingga akhirnya keluarga membawa Xiao untuk ke dokter. Pihak medis memvonis Xiao mengalami miopi 900 derajat dan tak bisa dipulihkan. Dokter mengatakan bahwa Xiao masih sangat terlalu muda untuk menggunakan perangkat teknologi.
Advertisement
Saran Dokter
Dokter menyarankan agar anak-anak di bawah usia tiga tahun tidak boleh menggunakan gadget elektronik sama sekali. Sementara mereka yang berusia antara tiga dan enam tahun hanya boleh menggunakan perangkat ini selama maksimal 30 menit setiap hari.
Dia menambahkan bahwa orang tua harus waspada terhadap gejala atau perilaku dari anak-anak mereka yang bisa menjadi tanda masalah dengan penglihatan mereka. Perilaku ini termasuk sering menggosokkan mata, sering berkedip, menyipit, mengerutkan kening serta tindakan serupa lainnya.