Liputan6.com, Jakarta - Hasil pemeriksaan terhadap RA (22),terduga pelaku bom Kartasura ternyata bukan merupakan pelaku percobaan bunuh diri secara seorang diri atau lone wolf. Hal ini diungkap oleh Kabagpenum Divhumas Polri, Kombes Asep Adi Saputra, Senin (10/6/2019).
"Jadi para penyidik setelah melakukan pengembangan terhadap tersangka RA yang semula dalam kondisi pengobatan, dia tidak mengakui perbuatan-perbuatan secara terbuka. Kemudian dari hasil pemeriksaan yang intensif mendapat keterangan bahwa tersangka RA ini tidak melakukan sendiri," kata Asep di Humas Polri, Jakarta Selatan.
Advertisement
Mengetahui hal itu, Densus 88 antiteror langsung melakukan pengembangan. Hasil dari pengembangan, Densus menangkap dua pelaku aksi teror lainnya. Penangkapan dilakukan pada Minggu, 9 Juni 2019.
"Pertama itu penangkapan dilaksanakan di daerah Lampung. Yang diamankan adalah tersangka AA alias Umar umur 30 tahun. Kemudian sebelumnya juga ditangkap di daerah Sukoharjo tersangka S umur 31 tahun," ujarnya.
"Kedua tersangka ini merupakan bagian dari upaya pelaksanaan aksi bom bunuh diri di Kartasura pada 3 Juni lalu," tambahnya.
Asep menjelaskan, AA berperan untuk mengetahui tentang rencana aksi yang akan dilakukan oleh RA, yaitu melakukan aksi upaya bom bunuh diri di depan Pos Pantau Kartasura.
"Kedua tersangka ini juga merupakan bagian orang-orang yang turut secara bersama-sama merakit bom yang akan diledakan pada tanggal 3 Juni itu. Jadi secara keseluruhan Densus 88 telah berhasil mengungkap kasus ini yang di mana awalnya kita menyimpulkan inilah sebuah upaya lone wolf," jelasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Simpatisan Islam di Irak dan ISIS
Hasil dari pemeriksaan Densus, ketiganya itu ternyata merupakan simpatisan Islam di Irak dan Suriah (ISIS), yang berbaiat langsung kepada Pimpinan ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi.
"Jadi saat ini seluruh tersangka masih dalam pemeriksaan yang intensif oleh rekan-rekan Densus," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, ledakan yang terjadi di pos polisi Kartasura diduga bom bunuh diri. Adapun pelakunya saat ini dalam kondisi kritis.
Ledakan terjadi sekitar pukul 22.30-22.45 WIB, Senin, 3 Juni 2019. "Satu orang jadi korban juga pelaku," kata Rycko pada saat di lokasi kejadian, 4 Juni 2019.
Menurut Rycko, korban disebut juga sebagai pelaku karena dari hasil penyelidikan pihaknya menemukan beberapa bahan peledak di tubuh pelaku.
"Bahan-bahan peledak itu menempel di bagian tangan, pinggang, dan kaki. Korban saat ini kritis," kata Rycko.
Dalam peristiwa ledakan di pos polisi Kartasura itu, tak ada petugas polisi yang terluka. Hanya pria diduga pelaku yang tergeletak.
Reporter: Nur Habibie
Advertisement