Elite Demokrat Tak Satu Suara Soal Koalisi, BPN: Kami Jadi Bingung

Dasco menilai selama ini para elite Partai Demokrat sering kali melontarkan penyataan yang berbeda-beda tentang koalisi.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jun 2019, 06:26 WIB
Anggota MKD Sufmi Dasco Ahmad. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN), Sufmi Dasco Ahmad meminta Partai Demokrat untuk satu suara dalam koalisi Prabowo-Sandi. Sebab, jika tak satu suara membuat anggota koalisi lainnya bingung.

"Kami imbau kepada kawan-kawan di Partai Demokrat ya sebaiknya memang menanggapi soal koalisi dengan Prabowo-Sandiaga ini satu suara," kata Dasco pada wartawan, Senin (10/6/2019).

Dasco menilai selama ini para elite Partai Demokrat sering kali melontarkan penyataan yang berbeda-beda tentang koalisi. Sehingga hal itu membuat bingung BPN.

"Nah itu bisa membuat kami bingung, masyarakat bingung dan pasangan calon kami juga bingung begitu. Nah kami imbau begitu," ucap Dasco.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan sebelumnya menegaskan partainya akan tetap bersama BPN Prabowo-Sandi hingga proses gugatan hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) selesai. Hal itu dilakukan dengan partai politik koalisi pendukung Prabowo-Sandi lainnya.

"Posisi partai partai politik koalisi pendukung Paslon 02 menuntaskan perjuangan itu di MK. Mari kita ikuti dan lakoni bersama sampai selesai. Itulah esensinya berkoalisi dan PD (Partai Demokrat) setia berada di jalur itu," katanya pada wartawan, Senin (10/6).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pernyataan Berbeda dari Demokrat

Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) salam komando dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto usai menggelar pertemuan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (21/12). Pertemuan membahas Pemilu 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Namun pernyataan berbeda muncul dari Wasekjen Partai Demokrat Rachlan Nashidik. Dia meminta capres 02 untuk segera membubarkan Koalisi Indonesia Adil Makmur. Karena ajang pilpres telah selesai.

"Pak @prabowo, Pemilu udah usai. Gugatan ke MK adalah gugatan pasangan Capres. Tak terpilih peran Partai. Saya usul, kamu segera bubarkan Koalisi dalam pertemuan resmi yang terakhir," kata Rachlan dalam akun Twitter resminya, Minggu (9/6).

Tak hanya koalisi Prabowo-Sandi yang diminta bubar oleh Rachlan. Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pendukung Jokowi-Ma'ruf juga diminta segera membubarkan diri.

"Anjuran yang sama, bubarkan Koalisi, juga saya sampaikan pada Pak @ jokowi. Mempertahankan koalisi berarti mempertahankan perkubuan di akar rumput," ucap dia.

"Artinya mengawetkan permusuhan dan memelihara potensi benturan dalam masyarakat. Para pemimpin harus mengutamakan keselamatan bangsa," sambung Rachlan.

 

Reporter: Sania Mashabi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya