Penumpang Angkutan Laut Naik Capai 1,8 Juta di April

Selama Januari-April 2019, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 6,9 juta orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jun 2019, 17:00 WIB
Sejumlah pemudik turun dari KM Labobar saat tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (31/5/2019). Pelindo III memprediksi puncak mudik angkutan laut Lebaran 2019 yang masuk ke Jawa Timur akan terjadi pada H-3 atau Minggu, 2 Juni. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri naik selama April 2019. Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 1,8 juta orang atau naik 5,30 persen dibanding bulan sebelumnya.

"Peningkatan jumlah penumpang angkutan laut terjadi di Pelabuhan Makassar, Tanjung Priok, Balikpapan, Tanjung Perak, dan Belawan masing -masing sebesar 16,08 persen, 9,93 persen, 9,49 persen, 4,91 persen, dan 0,93 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto di kantornya, Senin (10/6/2019).

Dia mengungkapkan, selama Januari-April 2019, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 6,9 juta orang atau naik 5,74 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.

Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Balikpapan masing-masing sebesar 244,64 persen, 197,93 persen, 80,34 persen, 58,85 persen, dan 32,60 persen.

Sementara itu, jumlah barang yang diangkut pada April 2019 mencapai 25,4 juta ton atau naik 3,72 persen dibanding bulan sebelumnya.

"Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Panjang, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Makassar masing-masing sebesar 38,59 persen, 30,72 persen, 21,09 persen, dan 4,31 persen," ujarnya.

Sebaliknya, barang yang diangkut di Pelabuhan Balikpapan turun sebesar 3,25 persen.


35,8 Juta Orang Naik Kereta Sepanjang April 2019

Ilustrasi kereta api barang. (via: supplychainindonesia.com)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang kereta pada April 2019 sebanyak 35,8 juta orang atau naik 0,16 persen dibanding Maret 2019.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter).

"Penumpang KRL yaitu sebanyak 28,1 juta orang atau 78,37 persen dari total penumpang kereta api," kata dia, di kantornya, Senin (10/6/2019).

Sementara itu, peningkatan jumlah penumpang kereta terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 5,10 persen dan 2,93 persen. Sebaliknya, penurunan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek sebesar 1,07 persen.

"Secara kumulatif jumlah penumpang kereta api selama Januari-April 2019 mencapai 138,6 juta orang atau naik 0,68 persen dibanding periode yang sama tahun 2018," ujarnya.

Peningkatan jumlah penumpang kereta terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 11,55 persen dan 12,60 persen, sedangkan di wilayah Jabodetabek turun sebesar 1,88 persen.

 


Kereta Barang

Sedangkan jumlah barang yang diangkut turun 7,79 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi 3,9 juta ton.

Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 2,7 juta ton atau 70,0 persen dari total barang yang diangkut dengan kereta api.

"Penurunan jumlah barang terjadi di semua wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing turun sebesar 0,94 persen dan 10,44 persen," ujarnya.

Selama periode Januari-April 2019 kumulatif jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 16,1 juta ton atau naik 4,88 persen dibanding periode yang sama tahun 2018. Peningkatan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 7,93 persen, sementara itu wilayah Jawa non-Jabodetabek turun sebesar 2,17 persen.

 Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya