Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Terminal Kampung Rambutan memperpanjang durasi pos pengamanan hingga sembilan hari setelah Lebaran 2019 atau H+9. Awalnya, pos pengamanan di Terminal Kampung Rambutan hanya sampai H+7 atau 14 Juni 2019.
Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Terminal Kampung Rambutan, Thofik Winanto mengatakan, kebijakan itu diberlakukan untuk mengantisipasi arus balik yang masih tinggi menyusul libur sekolah yang masih berlangsung.
Advertisement
"Posko pengamanan diperpanjang sampai tanggal 16 Juni 2019 mendatang untuk mengantisipasi arus balik yang diperkirakan masih akan berlangsung," kata Thofik ketika ditemui di Jakarta, Senin 10 Juni 2019 malam seperti dilansir Antara.
Menurut dia, untuk mengantisipasi pemudik Lebaran yang tiba di Terminal Kampung Rambutan pada tengah malam, pihaknya menyediakan armada khusus Angkutan Malam Hari (Amari) yang beroperasi sejak pukul 22.00-00.00 WIB.
"Armada Amari yang disiapkan itu berupa bus Transjakarta, bus kota, dan mobil angkot (angkutan perkotaan) yang disediakan oleh pihak Terminal Kampung Rambutan. Amari selain bus Transjakarta melayani penumpang ke Pondok Gede, Cileungsi, dan Cibubur," tutur Thofik.
Selepas pukul 00.00-05.00 WIB, lanjut dia, pemudik juga dapat menggunakan Angkutan Dini Hari (Andini) bekerjasama dengan Transjakarta. Namun, Andini hanya bertrayek ke Harmoni.
"Angkutan itu untuk membantu penumpang mendapatkan angkutan umum saat tiba dini hari di Terminal Kampung Rambutan," kata dia.
Terkait keamanan selama Lebaran ini, ada 120 personel keamanan gabungan Pos Komando Terpadu Gabungan TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja yang selalu siaga. Terdapat juga kamera CCTV di setiap sudut terminal.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Banyak Pemudik Belum Kembali ke Jakarta
Data Polri menunjukkan masih banyak pemudik yang belum kembali ke Jakarta. Ini salah satunya terlihat dari jumlah kendaraan yang masuk ke Ibu Kota melalui Tol Cikampek.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menyebut baru 312.803 kendaraan yang masuk melalui Gerbang Tol Cikampek. Padahal jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta mencapai 783.357 saat arus mudik.
Polri pun mengklaim jumlah kecelakaan lalu lintas selama Lebaran 2019 turun sebesar 65 persen dibandingkan tahun lalu. Ini berdasarkan pencatatan kecelakaan lalu lintas selama 12 hari Operasi Ketupat 2019 atau hingga Minggu 9 Juni lalu dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.
"Semua dapat berjalan baik dan lancar, termasuk selain keberhasilan mudik aman dan gembira, ini kami berhasil menekan angka kecelakaan lalu lintas," tutur Adi.
Menurut dia, hingga Minggu 9 Juni 2019, tercatat 529 kecelakaan lalu lintas terjadi selama Operasi Ketupat 2019. Sementara pada Lebaran 2018 pada periode yang sama tercatat terjadi 1.491 kecelakaan lalu lintas.
Dari 529 kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada Lebaran 2019, menyebabkan 132 korban meninggal dunia, 97 orang luka berat dan 1.638 orang mengalami luka ringan.
Advertisement