Menlu AS Akan Kunjungi India Untuk Temui PM Narendra Modi

Juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus mengatakan bahwa Mike Pompeo akan berangkat ke New Delhi pada 24 Juni mendatang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 11 Jun 2019, 10:31 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (AP PHOTO)

Liputan6.com, Washington, D.C - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo akan berkunjung ke India guna menjalin hubungan yang 'lebih dekat' dengan Perdana Menteri Narendra Modi yang terpilih kembali dalam pemilu 2019.

Dikutip dari dalam Channel News Asia, Selasa (11/6/2019) Pompeo mengatakan kepada wartawan bahwa ia akan membahas sejumlah bidang untuk kerja sama baru dengan India.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus mengatakan bahwa Mike Pompeo akan berangkat ke New Delhi pada 24 Juni mendatang.

"Kemenangan Perdana Menteri Modi baru-baru ini memberikan kesempatan yang sangat baik baginya untuk mengimplementasikan visinya tentang India yang kuat dan makmur dan memainkan peran utama di panggung global," kata Ortagus.

Pompeo menjalin kerja sama dengan Modi untuk "memperluas kemitraan kami" dalam mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Modi, seorang nasionalis Hindu yang memenangkan salah satu pemilu terbesar dunia.

Selain India, Pompeo juga akan mengunjungi Sri Lanka setelah serangan mematikan pada Paskah tahun ini.

Setelah itu, Pompeo akan bergabung dengan Presiden Donald Trump di KTT G-20 di Osaka, kata Ortagus.

 


Narendra Modi Dilantik

Perdana Menteri India Narendra Modi (AP/Manish Swarup)

Narendra Modi resmi dilantik untuk masa jabatan kedua sebagai perdana menteri India, seminggu setelah Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa dengan mudah naik kembali ke kekuasaan.

Sebanyak 8.000 orang menghadiri pelantikan Modi di istana kepresidenan India pada Kamis 30 Mei, termasuk di antaranya pemimpin dari beberapa negara sahabat, seperti Bangladesh, Myanmar, dan Thailand.

Dikutip dari Al Jazeera, Modi mengucap sumpah jabatan sebagai perdana menteri sesuai dengan konstitusi India, yang diberikan oleh presiden negara itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya