BEI Kantongi Mandat 25 Calon Emiten Baru

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan sudah mengantongi 25 calon emiten baru (pipeline) yang siap melantai di pasar modal.

oleh Bawono Yadika diperbarui 11 Jun 2019, 12:46 WIB
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan sudah mengantongi 25 calon emiten baru (pipeline) yang siap melantai di pasar modal. 

Seperti diketahui, manajemen BEI menargetkan sebanyak 75 emiten melantai di bursa saham pada 2019. Adapun hingga kini 13 emiten telah melakukan initial public offering (IPO) di BEI.

"Sudah dokumen sudah masuk yang 25 calon emiten. Ada yang menggunakan laporan keuangan Desember, ada yang maret," terang Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Selasa (11/6/2019).

Dia menambahkan, sebanyak 25 calon emiten tersebut dipastikan akan melakukan IPO di bursa saham pada 2019.

"Kita yakin 25 ini masuk semua. Ada beberapa dokumen yang sedang diperbaiki dan sudah diperbaiki. Jadi 25 itu besar kemungkinan akan dicatatkan," paparnya.

BEI pun terus berupaya mendorong agar lebih banyak calon emiten baru mencari pendanaan di pasar modal.

"Yang kita tunggu dan sangat support adalah underwriter dan para entrepreneur untuk sampaikan dokumen yang belum lengkap. Karena kondisi pasar saat ini sudah favourible," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


25 Perusahaan yang Siap IPO

Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun berikut daftar 25 perusahaan yang bersiap menggelar IPO di BEI tahun ini:

PT DMS Propertindo Tbk,

PT Blis Properti Indonesia Tbk,

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk,

PT Surya Fajar Capital Tbk,

PT Golden Flower Tbk,

PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk,

PT Darmi Bersaudara Tbk,

PT Eastparc Hotel Tbk,

PT Hensel Davest Indonesia Tbk,

PT Bima Sakti Pertiwi Tbk,

PT Ifishdeco Tbk,

PT Indonesian Tobacco Tbk,

PT MNC Vision Networks Tbk,

PT Krida Jaringan Nusantara Tbk,

PT Dana Brata Luhur Tbk,

PT Arkha Jayanti Persada Tbk,

PT Itama Ranoraya Tbk,

PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk,

PT Envy Technologies Indonesia Tbk,

PT Net Visi Media,

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk,

PT Andalan Sakti Primaindo Tbk,

PT Inocycle Technology Group,

PT Fuji Finance Indonesia Tbk,

PT Berkah Prima Perkasa Tbk.

 

 


Usai Pemilu, Banyak Perusahaan Antre Melantai di BEI

Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi memuji proses demokrasi yang berlangsung di Indonesia. Dia pun berharap hasil akhir perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat berjalan tenang dan membawa sentimen positif untuk pasar saham.

"Saya kira kita ini (Indonesia) termasuk demokrasi yang paling bagus kok. Voters-nya 80 persen lho," tuturnya di Gedung BEI, Selasa, 21 Mei 2019.

Dia menjelaskan, meski ada ketidakpuasan dan perbedaan pandangan terkait hasil KPU, hal itu merupakan proses yang wajar ketika menjalankan proses demokrasi di suatu negara.

"Ada ketidakpuasan, biasa. Tapi kan ada saluran resmi (KPU) begitu ya. Jadi kalau sekiranya semuanya berjalan lancar maka oke-oke saja," ujarnya.

Dia pun optimistis, pasca hasil Pemilu ini, semakin banyak perusahaan yang melantai di bursa saham. "IPO pasca Pemilu optimistislah. Makanya berdoa sama-sama, perbedaan itu biasa ya kan," kata dia.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya