Divonis 1 Tahun Penjara, Ahmad Dhani Ajukan Banding

Ahmad Dhani terbukti bersalah melakukan pencemaran nama baik terkait dengan ujaran 'idiot'.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jun 2019, 13:11 WIB
Terdakwa Ahmad Dhani menjalani sidang lanjutan atas kasus ujaran kebencian di PN Jakarta Selatan, Senin (28/1). Dalam sidang beragendakan vonis tersebut, hakim menuntut Ahmad Dhani dengan pidana penjara 1 tahun 6 bulan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Caleg Partai Gerindra Ahmad Dhani terbukti bersalah melakukan pencemaran nama baik terkait dengan ujaran 'idiot'. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya pun menjatuhkan vonis satu tahun penjara.

Usai putusan dibacakan, Hakim meminta Dhani untuk berkonsultasi dengan kuasa hukumnya. Tanpa konsultasi, Ahmad Dhani langsung menyatakan banding atas vonis tersebut.

"Saya akan ajukan banding," kata Dhani di Pengadilan Negeri Kota Surabaya, Selasa (11/6/2019).

Vonis Majelis Hakim ini di bawah tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU). JPU sebelumnya menuntut Ahmad Dhani dengan hukuman 1 tahun 6 bulan penjara. Tuntutan terhadap pentolan Band Dewa itu dibacakan jaksa Hari Basuki.

Menurut jaksa, perbuatan Ahmad Dhani yang memposting video blog atau disebut vlog kasus idiot, dianggap telah memenuhi unsur pidana sebagaimana tertuang dalam Pasal 45 ayat 3 jo Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Menuntut agar majelis hakim menjatuhkan pidana selama 1 tahun 6 bulan penjara," kata jaksa di Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa (23/4/2019).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Hal Memberatkan

Dalam pertimbangan jaksa, hal yang memberatkan adalah, terdakwa tidak mengaku bersalah atas kasus yang didakwakan padanya. Selain itu, perbuatan terdakwa menimbulkan rasa kebencian dan permusuhan dalam upaya hukum kasasi.

Sedangkan hal yang meringankan, Ahmad Dhani bersikap sopan selama dalam persidangan.

Terkait dengan tuntutan jaksa ini, kuasa hukum Ahmad Dhani, Sahid mengaku akan menyusun pembelaan untuk kliennya.

"Kami mohon waktu selama dua minggu untuk memantapkan pledoi," kata Sahid.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya