Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengungkap tersangka yang diduga mendanai pembelian senjata api untuk membunuh empat tokoh nasional. Dia adalah seorang politikus yang juga calon legislator yang gagal maju ke Senayan, Habil Marati.
Polisi menangkap Habil Marati, politikus Partai Persatuan Pembangunan asal Sulawesi Tenggara. Habil merupakan mantan anggota Komisi IX DPR 1999-2004 dari Fraksi PPP. Dia juga pernah menduduki kursi MPR.
Advertisement
Di bidang olahraga, Habil pernah menjabat manager Timnas Indonesia. Habil Marati juga pernah menempati jabatan Wakil Ketua Bidang Perwasitan Sepakbola Seluruh Indonesia (BWSI) periode 2007-2011. Dalam bursa Calon Ketua Umum PSSI, Habil maju untuk menjadi bakal calon anggota Komite Eksekutif PSSI.
"Tersangka kedelapan adalah HM. Seorang laki-laki, (ditangkap) di Jalan Metro Kencana, Kelurahan Pondok Pinang, ditangkap di rumahnya. Tersangka HM ini berperan memberikan uang. Jadi, uang yang diterima tersangka KZ berasal dari HM. Maksud tujuan untuk pembelian senjata api," kata Kasubdit I Dirtipidum Bareskrim Polri Kombes Daddy Hartadi di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).
"HM juga memberikan uang 60 juta rupiah langsung kepada HK untuk biaya operasional dan juga pembelian senjata api. Dari tangan tersangka HM kami sita handphone untuk melakukan komunikasi dan print out bank dari tersangka HM," Daddy menambahkan.
Sekjen PPP Arsul Sani membenarkan Habil Marati masih menjadi kader partai berlambang Kabah.
"Masih (menjadi kader)," kata Arsul kepada Liputan6.com, Selasa (11/6/2019).
Bahkan, masih kata dia, Habil pada Pemilu 2019 ini maju sebagai calon legislatif. Namun, yang bersangkutan gagal.
"Dia kemarin caleg PPP, tapi tidak jadi," dia memungkasi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pengungkapan
Sebelumnya, Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indradi, mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan Habil Marati atau HM sebagai tersangka yang memberikan dana ke Kivlan Zen, untuk membeli senjata dan membunuh 4 tokoh nasional serta 1 Direktur lembag survei.
Total yang diberikan dana ke Kivlan yakni sebesar 15 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp 150 juta.
"Tersangka HM ini berperan memberikan uang. Jadi uang yang diterima tersangka KZ (Kivlan Zen) berasal dari HM. Maksud tujuan untuk pembelian senjata api," kata Ade di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Selain itu, HM juga memberikan uang sebesar Rp 60 juta untuk tersangka HK alias Iwan, untuk operasional dan memberi senjata api.
"Juga memberikan uang Rp 60 juta langsung kepada HK untuk biaya operasional dan juga pembelian senjata api," jelas Ade.
Adapun pihak Kepolisian mengamankan sebuah telepon genggam yang diduga sebagai alat komunikasi dengan Kivlan dan para tersangka permufakatan jahat untuk melakukan pembunuhan.
"Dan print out bank dari tersangka HM," dia memungkasi.
Advertisement