Liputan6.com, Konawe - Memasuki hari kelima banjir di Kabupaten Konawe Utara dan Konawe, bantuan kemanusiaan sudah menuju enam kecamatan yang terendam banjir. Selain tim Basarnas Kendari dan BPBD, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Polda, hingga pemadam kebakaran hutan turun tangan langsung membantu korban banjir hingga Selasa (11/6/2019).
Enam kecamatan yang terendam banjir yakni, Kecamatan Oheo, Asera, Langgikima, Landawe, Wiwirano, dan Andowia. Dari jumlah sebanyak itu, sekitar 5.000 warga mengungsi di tempat aman.
Istri Gubernur Sulawesi Tenggara, Agista Ariani Ali Mazi turun langsung bersama sejumlah pihak di wilayah Kecamatan Asera, salah satu wilayah yang paling parah dilanda banjir. Agista mewakili Ali Mazi yang tengah berada di Kabupaten Buton menyelesaikan konflik kerusuhan antarkampung.
Baca Juga
Advertisement
Agista Ariani menyalurkan bantuan berupa makanan, popok bayi, pakaian dewasa, dan anak-anak ke warga korban banjir, Senin (11/6/2019) hingga Selasa (12/6/2019).
"Beberapa kecamatan masih terisolir, namun bantuan diupayakan masuk dan bisa diberikan kepada warga," ujar Agista Ariani Ali Mazi.
Keempat kecamatan di Konawe Utara yang masih belum bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat yakni Kecamatan Langgikima, Wiwirano, Oheo, dan Landawe. Untuk masuk di wilayah ini, logistik harus masuk menggunakan helikopter.
Pada empat kecamatan yang terisolasi, banjir merendam rumah warga hingga setinggi 3 meter. Rata-rata, rumah warga hanya tinggal menyisakan atapnya saja.
Pihak kepolisian daerah Sulawesi Tenggara juga turun langsung ke lokasi banjir, Selasa (11/6/2019). Iring-iringan 4 truk berisi bantuan logistik Polda Sultra, membawa logistik berupa 1.500 dus mi instan, ratusan dus buskuit, puluhan dus susu bayi, pembalut wanita, popok bayi, pakaian orang dewasa, dan anak-anak.
"Tim juga membawa bantuan obat-obatan. Penyerahan akan dilakukan langsung Kapolda Sultra Brigjen Pol Irianto di wilayah Kecamatan Asera dan wilayah lainnya yang terkena dampak banjir pada Rabu (12/6/2019)," ujar Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, AKBP Harry Goldenhart.
Kekurangan Air Bersih
Bencana banjir juga merendam wilayah Kabupaten Konawe, sejak Minggu (9/6/2019). Sebanyak 11 kecamatan terendam banjir hingga Selasa (11/6/2019).
Beberapa lokasi terendam banjir hingga hampir mencapai 2 meter. Warga yang rumahnya terendam dan berada di lokasi yang agak sukar dijangkau, kekurangan bahan makanan dan air bersih.
Tim Manggala Agni Daerah Operasi Tinangggea, bahkan langsung turun ke dua desa dan kelurahan di Kabupaten Konawe. Dua wilayah itu yakni, Kelurahan Andabia dan Desa Puroda Jaya Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe.
Kedua lokasi ini yang terendam banjir hingga mencapai tinggi 2 meter itu, dimasuki tim Manggala Agni dengan bantuan perahu warga dan berjalan kaki.
"Kita bantu bawa makanan instan ke dalam. Sampai di dalam, ternyata warga di sana kekurangan air bersih karena sumber air sumur mereka terendam banjir," ujar Kepala Kantor Manggala Agni Daops Tinanggea, Fanca Yanuar Kusuma.
Fanca Yanuar mengatakan, pihaknya akan mengerahkan mobil pemadam kebakaran hutan dan sejumlah pompa air yang masih bisa dioperasikan. Mobil pemadam dan pompa air akan dipakai menguras sumur warga yang sudah dipenuhi lumpur yang berasal dari rendaman banjir.
"Sejak sebelum Hari Raya Idul Fitri, warga di wilayah ini bahkan banyak yang belum mandi. Kasihan, lagipula kami punya peralatan yang bisa dimanfaatkan," ujar Fanca Yanuar.
Kepala BPBD Konawe Utara Ameruddin mengatakan, banjir yang merendam 11 kecamatan di wilayahnya termasuk parah. Sebab, menyasar sejumlah wilayah rendah yang berada di pesisir sungai.
"Ada sekitar 2.000 orang pengungsi. Kami maksimalkan lokasi perkantoran dan bangunan umum sebagai tempat warga mengungsi," kata Ameruddin.
Kecamatan yang direndam banjir di Kabupaten Konawe yakni, Kecamatan Unaaha, Padangguni, Abuki, Tongauna, Tongauna Utara, Lambuya, Uepai, Anggaberi, Anggotoa, Pondidaha dan Amonggedo.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement