Liputan6.com, Kupang - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat membeberkan rencana penataan Pulau Komodo selama masa penutupan satu tahun. Salah satunya adalah rencana pemasangan pin pada setiap badan binatang purba komodo.
Menurut Viktor, pemasangan pin pada badan komodo memiliki beberapa tujuan penting, seperti pendataan populasi komodo, mengetahui posisi atau keberadaan komodo, dan mengurangi resiko ancaman bahaya penyerangan oleh komodo terhadap pengunjung.
“Lainnya adalah tujuan ilmiah dan pengkonservasian,” kata Viktor kepada Liputan6.com, Selasa (11/6/2019).
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan, selain memasang pin pada badan komodo, penataan lain yang akan dilakukan pemerintah adalah melakukan konservasi kembali pulau komodo agar kembali seperti semula, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) para rdan pengelola taman, meningkatkan berbagai infrastruktur dan memastikan keamanan pengunjung.
Ia memastikan SDM para pengelola harus dapat ditingkatkan selama masa penutupan Pulau Komodo yang masuk dalam kawasan TNK itu. Pengelola akan diberikan keterampilan profesional, dan dilengkapi peralatan canggih.
“Selama ini kan rangers di Pulau Komodo sini hanya pegang tongkat bercabang itu. Saya mau agar rangers di sini juga punya kuda. Mereka juga dibekali HP yang tersistem dan terkoneksi dengan Pin pada setiap hewan komodo agar tahu posisinya untuk dikunjungi dan tahu posisi ancaman bahaya," tandasnya.
Tidak tanggung-tanggung ia pun berecana memberikan anggaran yang besar untuk merawat habitat komodo. “Sekarang biaya pemeliharaannya hanya Rp 20 miliar. Itu jauh dari memadai. Biaya konservasi itu memang mahal. Saya mau mereka diberi Rp 200 miliar per tahun agar mengurus taman ini dengan hebat,” katanya.