Selain Minta Rekam Jejak, Pansel Bahas Kendala Pimpinan KPK

Pansel Capim KPK juga meminta pimpinan KPK jilid IV bersedia memberikan rekam jejak mereka yang akan mendaftar sebagai Capim KPK jilid V.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 12 Jun 2019, 13:19 WIB
Pansel Calon Pimpinan KPK di Kantor Kementerian Sekretariat Negara Jakarta, Senin (20/5/2019). (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) mendatangi Gedung KPK. Kedatangan mereka untuk meminta masukan kepada pimpinan KPK jilid IV.

"Masukan-masukan berkaitan dengan kinerja KPK sekarang dan KPK yang diharapkan empat tahun ke depan. Jadi kita berbicara kendalanya apa keberhasilannya apa," ujar Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2019).

Selain meminta masukan, Yenti juga mengaku mencari tahu kendala yang dihadapi pimpinan KPK jilid IV. Nantinya, kendala-kendala tersebut akan dijadikan salah satu acuan dalam memilih pimpinan KPK jilid V.

"Kendala dan keberhasilannya seperti apa selama ini, dan akan kita tingkatkan di empat tahun kemudian," kata dia.

Tak hanya itu, Pansel Capim KPK juga meminta pimpinan KPK jilid IV bersedia memberikan rekam jejak mereka yang akan mendaftar sebagai Capim KPK jilid V.

"Dan yang kedua adalah kita memang minta bantuan untuk tracking rekam jejak. Nanti kita bahkan sejak awal ketika nanti nama sudah kita umumkan, nama-nama yang lolos seleksi administrasi, di mana KPK tahu bahwa orang-orang tersebut ada kaitannya dengan perkara yang sedang mereka tangani untuk memberitahukan kepada kami, sehingga kami tidak akan melanjutkan seleksi mereka, seperti itu," kata Yenti.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Keliling 8 Daerah

Panitia seleksi (Pansel) calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) mendatangi Gedung KPK. (Liputan6/Fachrur Rozie)

Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan (KPK) akan berkeliling ke delapan daerah untuk menjaring komisioner lembaga antirasuah periode 2019-2023. Masing-masing anggota Pansel berangkat ke Pontianak, Bandung, Malang, Surabaya, Pekanbaru, Yogyakarta, dan Semarang.

"Ke daerahnya ini dilakukan serentak pada tanggal 19 Juni 2019," ujar anggota Pansel Diani Sadia di Gedung Kementerian Sekretaris Negara Jakarta, Selasa (11/6/2019).

Diani menjelaskan, pemilihan delapan daerah ini adalah hasil kerjasama Pansel KPK dengan Transparansi Internasional Indonesia (TII). Nantinya, Pansel akan mendiskusikan calon yang telah dijaring dengan para Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

"Nanti akan membahas bersama-sama, karena disana akan diskusi dengan teman-teman perguruan tinggi, LSM, dan tentu media," jelasnya.

Sementara itu, anggota Pansel KPK lainnya, Al-Araf menyebut kunjungan ke delapan daerah merupakan salah satu upaya guna mendapatkan calon pimpinan KPK yang berkompeten. Dia juga meminta masukan dari masyarakat untuk mendapatkan komisioner KPK yang lebih baik dari periode sebelumnya.

"Sosialisasi ke daerah upaya aktif agar terdapat kandidat yang punya kapasitas kompentesi transparansi dari proses itu," ucap Direktur Imparsial itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya