Liputan6.com, Jakarta - Menggelitik anak memang kerap dilakukan orang dewasa untuk menghibur atau sekedar mendengar gelak tawa mereka saat kegelian. Namun ternyata, menggelitik bisa sangat berbahaya untuk anak-anak. Mengapa demikian?
Baca Juga
Advertisement
Bagi anak-anak, terutama yang geli, tidak bisa berhenti tertawa ketika digelitik, bahkan jika mereka benar-benar membencinya. Tawa secara spontan tersebut ternyata memberi orang tua ilusi bahwa anak itu benar-benar menikmatinya, padahal sebenarnya tidak.
Melansir Bright Side, Rabu (12/6/2019), dalam sebuah penelitian yang dilakukan di University of California pada 1997, para ilmuwan menemukan bahwa menggelitik tidak menciptakan perasaan bahagia yang sama seperti seseorang yang menertawaan lelucon itu.
Seseorang yang digelitik tentu bisa kehilangan kontrol diri. Bahkan mereka akan berjuang untuk mendapatkan kendali, dan itu bisa memalukan bagi anak-anak dan bisa meninggalkan kenangan yang tidak menyenangkan seumur hidup. Ketika orang dewasa menggelitik anak-anak, mereka tentu akan bahagia. Tapi itu tidak berarti hasilnya tidak akan berbahaya.
Digunakan untuk Menyiksa Orang Sejak Lama
Menggelitik nyatanya telah digunakan sebagai cara penyiksaan. Selama Dinasti Han di Tiongkok, menggelitik adalah cara menyiksa kaum bangsawan karena tidak meninggalkan bekas dan korban bisa pulih dengan mudah dan cepat.
Ternyata, itu juga berlaku di Jepang, di mana mereka bahkan menciptakan kata khusus untuk itu yakni kusuguri-zeme yang berarti "gelitik tanpa ampun."
Vernon R. Wiehe dari University of Kentucky mempelajari 150 orang dewasa yang dilecehkan oleh saudara mereka selama masa bocah. Banyak dari subyek penelitian melaporkan bahwa menggelitik termasuk sebagai jenis pelecehan fisik.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa menggelitik dapat memicu reaksi fisiologis ekstrem pada korban, seperti muntah dan kehilangan kesadaran karena ketidakmampuan untuk bernapas.
Menggelitik juga dapat menyebabkan tawa yang tidak terkendali dan sulit dihentikan. Tawa yang disebabkan gelitik secara terus-menerus dapat mencapai titik di mana orang yang digelitik tidak dapat bernapas dengan benar.
Menurut Dr. Alexander, menggelitik sebenarnya dapat menyebabkan sakit mental yang hebat. Kadang-kadang rasa sakit ini bisa bertahan seumur hidup.
Advertisement