Huawei Akui Tak Bisa Kuasai Pasar Smartphone Tahun Ini

Huawei mengakui tak bisa merealisasikan targetnya untuk merajai pasar smartphone pada akhir tahun ini.

oleh Andina Librianty diperbarui 13 Jun 2019, 08:00 WIB
Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Jakarta - Huawei mengakui tak bisa merealisasikan targetnya untuk merajai pasar smartphone pada akhir tahun ini. Masalah pemblokiran perdagangan oleh Amerika Serikat (AS), membuat perusahaan membutuhkan waktu lebih lama untuk merealisasikannya.

Dilansir Phone Arena, Kamis (13/6/2019), hal tersebut disampaikan oleh Chief Strategy Office Consumer Business Group Huawei, Shao Yang. Namun, Yang tidak mengungkapkan soal target perusahaan untuk tahun ini.

Yang mengatakan, Huawei saat ini menjual sekitar 500 ribu hingga 600 ribu unit smartphone di pasar global setiap hari.

Jika bisa mempertahankan angka penjualan tersebut, maka Huawei dapat mengapalkan antara 101 dan 121 juta unit tambahan smartphone sepanjang sisa tahun ini.

Kendati demikian, hal tersebut kemungkinan sulit dicapai. Pasalnya, pemblokiran perdagangan terhadap Huawei membuat sejumlah perusahaan teknologi memutus kerja sama.

Dalam hal ini termasuk aplikasi Google dan OS Android, yang kemungkinan besar tidak bisa lagi digunakan oleh Huawei jika masalahnya dengan pemerintah AS tak kunjung mendapatkan jalan keluar.

Adapun pasar smartphone pada tahun ini masih dikuasai oleh Samsung. Perusahan asal Negeri Ginseng tersebut merupakan salah satu yang diuntungkan dengan terganggunya bisnis Huawei sebagai kompatitor utama di pasar smartphone.


Huawei: Facebook dan WhatsApp Akan Tetap Bisa Digunakan

Huawei (Foto: Huawei)

Huawei berusaha menghilangkan kekhawatiran konsumennya terkait isu pemblokiran perdagangan oleh pemerintah AS. Kebijakan pemblokiran itu membuat Huawei tidak bisa lagi menggunakan aplikasi buatan perusahaan-perusahaan AS pada perangkat barunya nanti.

Dikutip dari Softpedia, pihak Huawei mengatakan, pengguna smartphone besutannya masih akan tetap bisa menggunakan aplikasi-aplikasi buatan AS.

Pasalnya, berdasarkan pemblokiran AS, Huawei masih bisa terus menggunakan software buatan perusahaan AS pada perangkatnya yang sudah ada di pasar. Sebaliknya, perusahaan tidak bisa menggunakan produk buatan AS tersebut pada perangkat barunya.

Huawei mengungkapkan, aplikasi seperti Facebook, WhatsApp, dan Instagram akan tetap bekerja dengan baik, bahkan pada sejumlah smartphone baru yang akan dirilis beberapa bulan ke depan.

"Kami ingin memastikan konsumen mengetahui bahwa masalah ini tidak berdampak pada perangkat-perangkat yang ada, dan perangkat-perangkat baru akan tetap bisa mengunduh, memasang, dan menggunakan berbagai aplikasi Facebook tanpa masalah pada perangkat Huawei," jelas perusahaan asal Tiongkok tersebut.

(Din/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya