Makan Berlebihan Saat Lebaran, Intip Tips Jitu Turunkan Berat Badan

Makanan yang tersaji saat Lebaran tidak mungkin tidak menggugah selera makan Anda.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 14 Jun 2019, 04:45 WIB
Makanan Pedas yang Dikonsumsi Dalam Batas Wajar Bisa Mendatangkan 8 Kebaikan (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran sudah berlalu. Saat Lebaran, biasanya nafsu makan akan sulit terkontrol. Hal itu lantaran banyak makanan yang menggiurkan ketika hari kemenangan.

Mulai dari ketupat, semur daging, opor ayam, hingga sayur pepaya. Belum lagi sajian kue Lebaran yang sudah dipastikan akan menggugah selera makan Anda.

Nastar, lidah kucing, putri salju, kastengel atau kue keju, semprit, serta banyak kue lainnya, tidak mungkin bisa menahan Anda untuk tidak memakannya.

Lalu, apakah pernah Anda masih sering merasa lapar, padahal sudah makan melebihi porsi biasa? Mungkin, hal itu karena Anda menghabiskan makanan dengan terburu-buru.

Faktanya, makan pelan-pelan bisa membuat Anda kenyang lebih cepat. Untuk itu, kebiasaan makan pelan akan sangat cocok untuk Anda yang berniat menurunkan berat badan.

Dengan merasa kenyang lebih cepat, tandanya Anda tak akan makan dengan kalap hingga menimbun kalori berlebih di dalam tubuh. Namun, mengapa makan pelan bisa bikin cepat kenyang? Berikut ulasannya dikutip dari KRJogja.com, Kamis (13/6/2019).

Makan dengan perlahan telah terbukti mampu mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi. Hal tersebut disebabkan karena adanya peningkatan kadar hormon antilapar yang diproduksi saat Anda tidak makan secara terburu-buru. Termasuk makan saat Lebaran ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Hormon yang Diproduksi

Ilustrasi makan besar.

Hormon cholecystokinin akan dikeluarkan oleh usus sebagai respons terhadap makanan yang dikonsumsi selama makan.

Dengan makan secara perlahan, otak memiliki waktu untuk menerima serangkaian sinyal dari hormon yang dikeluarkan oleh saluran pencernaan.

Reseptor salah satu saraf di perut bisa langsung memberi sinyal pada otak melalui saraf vagus yang menghubungkan usus dan batang otak.

Sinyal ini biasanya dilepaskan saat makanan dicerna sebagian di usus kecil. Hormon cholecystokinin akan dikeluarkan oleh usus sebagai respons terhadap makanan yang dikonsumsi selama makan.

Selain hormon cholecystokinin, hormon leptin yang dikeluarkan oleh sel lemak akan memperkuat sinyal untuk meningkatkan perasaan kenyang.

Dikutip dari laman Harvard Health Publishing, leptin berinteraksi dengan neurotransmitter dopamin di otak untuk menghasilkan perasaan senang setelah makan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya