Liputan6.com, Jeneponto - Kincir angin raksasa Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo 1 menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hampir setiap pengendara yang melintas di lokasi terbangunnya kincir angin raksasa di Kabupaten Jeneponto itu, kerap memanfaatkan momen berfoto.
Tak hanya disuguhi pemandangan alam yang indah, keunikan bentuk kincir angin raksasa Jeneponto mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang berkunjung ke sana.
"Lokasinya berada di tengah padang sabana dengan latar pegunungan yang hijau," kata Nita Indah Cahyani, salah seorang warga yang ditemui sedang memanfaatkan foto bersama kerabatnya di lokasi kincir angin raksasa PLTB Tolo 1 Kabupaten Jeneponto itu, Rabu 12 Juni 2019.
Baca Juga
Advertisement
Meski baru pertama kali menginjakkan kaki di lokasi destinasi wisata kincir angin raksasa Jeneponto itu, Nita mengaku sangat senang dan merencanakan pada lain waktu akan membawa kerabatnya yang lain yang sama sekali belum pernah melihat langsung keindahan lokasi dan keunikan kincir angin raksasa Jeneponto tersebut.
"Insya Allah di lain waktu saya ingin ajak kerabat lainnya ke sini berliburan," ucap Nita.
Ia sangat terkesan saat melihat langsung detik-detik matahari terbenam pada sore hari jelang waktu Magrib.
"Indah sekali suasananya apalagi di sore hari. Pengen berlama-lama rasanya di lokasi kincir angin raksasa Jeneponto ini. Tapi usai magrib kami melanjutkan perjalanan kembali ke Kabupaten Bantaeng," terang Nita.
Warga Manfaatkan Swafoto pada Sore Hari
Sejak resmi beroperasi pada November 2018 lalu, kincir angin raksasa Jeneponto yang tepatnya berlokasi di Kampung Lengke-lengkese, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulsel itu, kerap disinggahi banyak orang. Mereka menyempatkan mampir ke kincir angin raksasa PLTB Tolo I tersebut untuk berswafoto.
Keindahan lokasi dan keunikan baling-baling raksasa kincir angin PLTB Tolo 1, jika dilihat dari jauh bagaikan baling-baling pesawat terbang.
Salah seorang sekuriti di lokasi kincir angin raksasa PLTB Tolo 1 Jeneponto, Reskiawan mengatakan sejak resmi beroperasi, banyak warga yang berdatangan. Apalagi kata dia, saat menjelang sore hari.
Para pengendara yang melintas di Kabupaten Jeneponto hendak ke kabupaten lain, kata dia, pasti singgah ke lokasi kincir angin raksasa PLTB Tolo 1 Jeneponto untuk berswafoto.
"Bukan hanya dari Jeneponto, yang datang ada dari Makassar, Gowa, Bulukumba, Bantaeng, dan Kabupaten Sinjai yang kebetulan melintas. Mereka sampai sore di sini," terang Reskiawan.
Ia mengatakan paling cocok datang ke lokasi kincir angin raksasa Jeneponto saat jelang sore hari, sebab baling-baling kincir angin raksasa berputar secara teratur dan tentunya akan terlihat indah.
Tak hanya itu, keindahan kincir angin raksasa juga semakin tampak saat lampu-lampu yang melekat di ujung tiang dan baling-balingnya mulai dinyalakan jelang sore hari.
"Itu yang menambah keindahan baling-baling jika dilihat dari jauh. Apalagi saat matahari akan tenggelam, menjadi daya tarik bagi masyarakat khususnya yang berada di Jeneponto untuk melihat secara dekat. Mereka langsung mengabadikannya dengan berfoto," ungkap Reskiawan.
Meski demikian, ia mengimbau agar tak terlalu dekat dengan tiang baling-baling kincir angin raksasa saat hendak mengabadikan foto demi keamanan bersama.
Kincir angin raksasa PLTB Tolo 1 di Kabupaten Jeneponto merupakan salah satu bagian dari proyek percepatan pembangunan pembangkit 35.000 MW. Proyek tersebut juga merupakan bagian dari upaya pemerintah mencapai target bauran energi nasional 23 persen dari Energi Baru Terbarukan (EBT) pada tahun 2025.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement