Liputan6.com, Jakarta - Tutup botol air mineral yang biasa langsung dibuang bila telah terpakai, ternyata bisa menghasilkan jutaan rupiah bila berlabel Balenciaga. Sempat dijual sekitar Rp 6,3 jutaan, anting tutup botol kini didiskon setengah harga di laman jual beli mytheresa.com.
Dalam laman yang dimaksud dijelaskan perhiasan tersebut merupakan rancangan Demna Gvasalia, seorang desainer asal Prancis. Ia terinspirasi memasukkan barang sehari-hari jadi produk high-end berharga selangit.
Baca Juga
Advertisement
Material utama anting tersebut adalah plastik dan metal. Dibuat di Italia, pada bagian tengah tutup botol berwarna biru tersebut terdapat tulisan Balenciaga AH 18-19. Tutup botol itu kemudian disambung ke giwang metal.
Berdasarkan informasi produk, sang desainer menyebut anting itu cocok dikenakan ke kantor. Anda bisa memadukannya dengan blazer dan seketika tampilan Anda berbeda 180 derajat.
Meski terkesan aneh, anting tutup botol itu nyatanya banyak penggemar. Buktinya, laman myteresa.com menyebut hanya tersedia satu pasang saja untuk dijual.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Desain Nyeleneh
Bukan pertama kali Balenciaga mengeluarkan produk dengan desain biasa tapi berharga mahal. Pada 2017 lalu, rumah mode asal Spanyol itu juga mengeluarkan tas jinjing dengan desain mirip tas belanja IKEA.
Bila harga tas belanja IKEA hanya puluhan ribu rupiah, tas jinjing berukuran besar yang diproduksi Balenciaga mencapai Rp 27 juta-an. Hal itu diklaim karena penggunaan kulit asli untuk tas tersebut.
Pada kesempatan berbeda, kaus yang didesain Balenciaga berkolaborasi dengan World Food Programme, badan PBB yang mengurusi pangan, juga jadi sorotan. Dilansir dari laman npr.org, Kamis (13/6/2019), harga kaus katun berwarna kuning terang itu dinilai terlalu mahal untuk dijual dalam rangka penggalangan dana, yakni 395 dolar AS atau setara Rp 5,6 juta.
Meski begitu, baik Balenciaga maupun WFP menyatakan bahwa penjualan kaus tersebut sudah diperhitungkan. Dengan embel-embel brand besar, WFP berharap bisa menjangkau para selebritis untuk mendukung kampanye soal pangan dunia.
Advertisement