4 BUMN Masuk Jajaran Perusahaan Publik Terbesar di Dunia, Ini Kata Menteri Rini

Majalah ekonomi asal Amerika Serikat (AS), Forbes telah merilis daftar 2.000 perusahaan publik global terbesar di dunia pada 2019.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Jun 2019, 11:54 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno.

Liputan6.com, Jakarta - Majalah ekonomi asal Amerika Serikat (AS), Forbes telah merilis daftar 2.000 perusahaan publik global terbesar di dunia pada 2019.

Dari daftar tersebut terdapat empat BUMN yang masuk di dalamnya. Keempat BUMN yang masuk daftar, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, PT Bank Mandiri (persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. 

Menanggapi hal tersebut, Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku bangga. Hal ini juga menjadi bukti keseriusan BUMN untuk selalu mewujudkan visi jangka panjang sebagai penyedia layanan dan memiliki kinerja yang terbaik.

"Saya sangat bangga dengan masuknya 4 perusahaan BUMN ke dalam daftar perusahaan publik terbesar di dunia versi majalah Forbes. Peringkat Forbes ini menunjukkan BUMN Indonesia memiliki daya saing yang kuat dengan perusahaan top global lainnya," ungkap Rini di Jakarta, Kamis (13/6/2019).

Dia menjelaskan, pencapaian tersebut juga tak lepas dari kinerja BUMN yang semakin kuat dan kokoh berkat kerja keras dan sinergitas yang dibangun melalui  visi BUMN 'One Nation, One Vision, One Family, to Excellence'. 

"Saat pertama saya ditunjuk sebagai Menteri BUMN, keuntungan BUMN Rp 143 triliun dan dengan kerja keras seluruh insan BUMN, pada 2018 untungnya di atas Rp 200 triliun," ungkap Rini.

Rini menegaskan, kinerja positif ini akan dijaga dan tingkatkan agar BUMN dapat terus melayani negeri, menjadi agen pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Kementerian BUMN senantiasa berkomitmen untuk selalu meningkatkan kinerja dan layanan seluruh BUMN. Termasuk juga memperkuat peran BUMN sebagai agen pembangunan," kata Rini.

Forbes merilis daftar 2.000 perusahaan publik global terbesar di dunia pada 2019. Perusahaan-perusahaan yang dipilih Forbes ini tersebar di 61 negara.

Penetapan kriteria perusahaan publik global terbesar, mengacu pada ukuran kapitalisasi pasar, penjualan atau pendapatan, laba, dan aset pada 2018.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Target Laba Bersih BUMN pada 2020

Menteri BUMN Rini Soemarno memberi paparan saat konferensi pers pembukaan Indonesia Investment Forum 2018 di Bali, Selasa (9/10). Acara ini diinisiasi BI, Kementerian BUMN, Kemenkeu, dan OJK serta diorganisir oleh Bank Mandiri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri BUMN, Rini Soemarno, mengaku optimistis BUMN mampu mencatatkan laba bersih di atas Rp 220 triliun pada tahun ini. Angka tersebut dipatok lebih tinggi dari laba yag dicatatan BUMN pada 2018 yag tercatat Rp 200 triliun.

"Tahun lalu laba BUMN Rp 200 triliun. Tahun ini Insya Allah bisa di atas Rp 220 triliun," katanya saat ditemui di GBK, Jakarta, pada Kamis 30 Mei 2019. 

Rini mengatakan, tahun ini menjadi tahun yang cukup baik bagi BUMN karena tidak terlepas dari kerja keras para direksi pada tahun lalu. "Alhamdulillah semua keuntungannya sangat besar sehingga lebih semangat untuk memberi di tahun ini," katanya.

Dia menambahkan keberhasilan BUMNini pun tidak lepas dari dorongan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sehingga BUMN bisa terus berbagi dengan masyarakat. "Ini tentunya tidak terlepas dari dorongan dan semangat dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo," pungkasnya.

Dikutip dari laporan kinerja BUMN sepanjang 2018, untuk aset, laba, ekuitas, belanja modal hingga kontribusi kepada APBN dalam bentuk pajak, PNBP, dan dividen naik signifikan.

Hingga 31 Desember 2018, total aset BUMN menembus angka Rp 8.092 triliun. Aset BUMN naik Rp 882 triliun dari capaian 2017 sebesar Rp 7.210 triliun. Total laba BUMN tumbuh menjadi Rp 188 triliun dari laba 2017 sebesar Rp 186 triliun.

Besarnya kontribusi BUMN dalam pembangunan infrastruktur pun terlihat dari belanja BUMN yang meningkat sepanjang 2018 mencapai Rp 487 triliun. Angka itu naik signifikan dibandingkan 2017 sebesar Rp 315 triliun. Belanja modal (capital expenditure/capex) 2018 itu didominasi oleh sektor infrastruktur.

Kontribusi BUMN terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melonjak menjadi Rp 422 triliun, naik Rp 68 triliun dari setoran 2017 sebesar Rp 354 triliun.


Harapan Menteri Rini Usai Lebaran, BUMN Jauh dari Korupsi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengadakan Halal Bihalal dengan seluruh pegawai Kementerian BUMN dan para Direksi dan Komisaris BUMN pada Senin ini. Banyak harapan yang disampaikan Rini Soemarno usai melewati Lebaran kali ini. Salah satunya ia ingin BUMN bebas dari korupsi.

"Insya Allah, di tahun ini BUMN cukup baik dan kita bisa menjaga kita jauh dari korupsi dan dapat melakukan tugas kita dengan baik," kata Rini di kantornya, Senin, 10 Juni 2019.

Tak lupa, Rini juga mengapresiasi pelayanan BUMN dalam arus mudik dan arus balik pada Lebaran 2019. Tak hanya pelayanan jalur darat seperti jalan tol, sektor udara dan laut dinilai Rini pelayanan setiap tahun mengalami peningkatan.

Hal yang paling diapresiasi Rini adalah pelayanan angkutan laut, dalam hal ini ada PT Pelni dan ASDP Indonesia Ferry. Pada mudik tahun ini, jumlah pemudik menggunakan kapal laut meningkat signifikan.

"Pelayanan BUMN di Idul Fitri sangat baik, yang sangat melonjak adalah kapal laut. Pemakai kapal laut cukup banyak, dan kami juga senang di mana banyak masyarakat yang menggunakan ferry untuk ke Sumatera. Alhamdulillah cukup baik," tambahnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya