Pemudik Pengguna Angkutan Umum Turun dari Tahun Lalu

Dari data hingga H+7, tercatat pemudik pengguna angkutan umum turun 2,42 persen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Jun 2019, 10:45 WIB
Calon penumpang bersiap menaiki bus di Terminal Kalideres, Jakarta, Kamis (30/5/2019). Menurut Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) puncak arus mudik di Terminal Kalideres diprediksi akhir pekan ini, mulai dari Jumat hingga Sabtu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi resmi menutup Posko Angkutan Lebaran 2019 di Kementerian Perhubungan, Jakarta pada Jumat (14/6/2019). Pada H-7 hingga H+7, secara keseluruhan jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum tercatat turun.

Penurunan pengguna angkutan umum ini, dikatakan Menhub bukan karena pelayanan angkutan umum yang turun. Hanya saja masyarakat lebih tertarik mencoba jalan tol Trans Jawa yang sudah tersambung.

"Kalau dilihat apa yang terjadi ada kecenderungan penggunaan angkutan individu yang masif. Maka kita ke depan lebih relefan bagaimana memikirkan peningkatan angkutan masal, seperti bus, kereta api dan sebaginya," kata Menhub di kantornya, Jumat (14/6/2019).

Dari data hingga H+7, tercatat pemudik pengguna angkutan umum turun 2,42 persen, dimana tahun lalu 18,7 juta menjadi 18,4 juta. Sebenarnya, jika dilihat antar moda, hanya pemudik pengguna pesawat yang turun signifikan mencapai 27,37 persen atau turun 1,3 juta.

Untuk moda angkutan jalan mengalami kenaikan 418.881 pemudik atau sebesar 11,1 persen. Angkutan penyeberangan juga meningkat 17.439 pemudik atau sebesar 0,43 persen.

 


Angkutan Lainnya

Ratusan penumpang menumpuk menunggu kedatangan kapal laut yang akan keluar Jawa Timur di Dermaga Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/5/2019). PT Pelindo III memprediksi puncak arus mudik keluar Jawa Timur tgl 1 Juni 2019. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Kenaikan juga terjadi untuk moda angkutan laut yang mencapai 8,7 persen. Dimana tahun lalu pemudik melalui jalur laut ini sebanyak 1,36 juta pemudik, kini menjadi 1,48 juta pemudik.

Sedangkan untuk moda kereta api, juga mengalami peningkatan. Tahun lalu pemudik pengguna kereta api 4,77 juta orang, pada tahun ini menjadi 5 juta oranf atau naik 6,62 persen.

"Kalau untuk kereta api ini hanya saja tidak mencerminkan demand namun mencerminkan supply. Karena sarana yang dimiliki KAI sekarang terbatas," tambah Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhub Sugihardjo.


Hasil Evaluasi Kemenhub Soal Harga Tiket Pesawat Selama Lebaran

Ilustrasi tiket pesawat (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menutup Posko Mudik Lebaran 2019. Salah satu hasil evaluasi, diketahui jika terkait angkutan udara, harga tiket pesawat menurun jika dibandingkan tahun lalu.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhub Sugihardjo mengatakan harga tiket tertinggi selama H-7 hingga H+7 turun rata-rata 14-16 persen.

"Kami evaluasi khusus untuk tarif periode Lebaran H-7 sampai H+7 dibandingkan tahun lalu justru mengalami penurunan. Karena efektif setelah ada penurunan Tarif Batas Atas maka tarif tertinggi saat periode Lebaran turun," kata Sugihardjo di kantornya, Jumat (14/6/2019).

Seperti untuk rute Jakarta-Surabaya, harga tiket paling mahal jika dibandingkan periode mudik tahun lalu turun 7-8 persen. Kemudian untuk rute Jakarta-Medan turun 5-6 persen di seluruh maskapai.

Hanya saja, khusus untuk rute Jakarta-Makassar justru naik jika dibandingkan tahun lalu. Adapun kenaikan sekitar 15 persen.

"Untuk rute Jakarta-Makassar ini kemungkinan masyarakat pembeliannya sebelum PM106 diberlakukan, jadi masih pakai tarif lama," tegas dia.

Hanya saja, untuk harga tiket pesawat terendah dengan pembelian sebelum PM106 diberlakukan, selama periode mudik Lebaran tahun ini, harga tiket pesawat terendah meningkat 16 persen-79,5 persen.

Tonton Video Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya