Jadi Modern, Jokowi Minta Renovasi Pasar Sukowati Bali Selesai Tahun Depan

Pasar Sukowati merupakan pasar rakyat yang mampu menampung 1.700 pedagang.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Jun 2019, 13:09 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) berswafoto dengan warga saat meninjau rencana revitalisasi Pasar Sukawati di Gianyar, Bali, Jumat (14/6/2019). Jokowi yang ditemani Ibu Negara Iriana mengawali kunjungan kerja ke Bali dengan meninjau Pasar Sukawati. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

 

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengunjungi Pasar Umum Sukawati dan Lokasi Sementara Pasar Seni Sukawati, di Jalan Ciung Wanara, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Jumat pagi.

Menurut Jokowi, yang paling penting pasar tersebut sudah direnovasi, dimana bulan-bulan ini tendernya sudah bisa dilaksanakan. Sehingga renovasi pembangunan kembali pasar tersebut bisa segera dikerjakan.

“Ini habis Rp 89 miliar dari APBN, kemudian APBD Rp 3,9 miliar,” kata Presiden Jokowi usai meninjau pasar tersebut, dikutip dari laman Settkab, Jumat (14/6/2019). 

Kepala Negara berharap renovasi atas Pasar Sukowati itu bisa selesai tahun depan, menjadi sebuah pasar yang bersih, yang tertata. Sehingga pengunjung bisa nyaman saat berkunjung ke Pasar Sukowati yang merupakan pasar rakyat dan menampung 1.700 pedagang.

“Ini harus menjadi sebuah pasar rakyat yang modern, yang tertata, manajemen baik, parkirnya juga di basemen. Kalau dulu kan, cari tempat parkir sangat sulit,” ujar Kepala Negara berharap.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


5.000 Pasar Dibangun

Presiden Joko Widodo berswafoto dengan warga saat meninjau rencana revitalisasi Pasar Sukawati di Gianyar, Bali, Jumat (14/6/2019). Jokowi yang ditemani Ibu Negara Iriana mengawali kunjungan kerja ke Bali dengan meninjau Pasar Sukawati. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Mengenai program pasar tradisional secara nasional, Presiden Jokowi mengatakan, kurang lebih sama. Targetnya seperti lima tahun lalu, dimana sudah 5.000 pasar dibangun. “Itu pasar yang gede. Pasar desa 8.900an pasar,” sambungnya.

Ke depan, lanjut Kepala Negara, pasar tradisional akan tetap menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli. Produk-produk dari petani, dari nelayan, dari pengrajin. “Pasar-pasar di seluruh Indonesia memang harus hidup,” tegasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya