Kemenkominfo Beri Pelatihan Anak Muda Papua-Maluku Ingatkan Berekspresi di Media Sosial

Kemenkominfo memberikan pelatihan bertema Bebas namun Terbatas: Berekspresi di Media Sosial untuk anak muda Papua-Maluku.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 19 Jul 2023, 22:10 WIB
Kemenkominfo memberikan pelatihan bertema Bebas namun Terbatas: Berekspresi di Media Sosial untuk anak muda Papua-Maluku. Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Papua-Maluku terhadap media digital atau media sosial (medsos) yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.

Tema yang diangkat kali ini 'Bebas namun Terbatas: Berekspresi di Media Sosial' yang dilaksanakan pada hari ini, Senin (17/7/2023) secara daring dengan cara nonton bareng di aula sekolah mereka masing-masing.

Webinar diikuti oleh kurang lebih 600 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMPN 1 Fak Fak, MTSN Fak Fak, dan SMP YPPK Santo Don Bosco.

Salah satu narasumber yang hadir Pegiat Literasi Deddy Triawan memberikan materi pertama mengenai Etika Digital.

"Dalam berinternet, ada yang namanya beretika dan beretiket. Beretika adalah berkaitan dengan tata cara penulisan dan penggunaan fitur dalam media internet seperti menggunakan besar dan kecilnya huruf dalam penulisan kalimat, mengutip berita dari situs sesuai dengan porsinya. Dan beberapa hal lain yang berkaitan dengan penulisan dan berita yang diambil," ujar Deddy melalui keterangan tertulis, Senin (17/7/2023).

"Beretika berinternet, berkaitan dengan yang tidak jauh berbeda dari etika tapi lebih detail. Seperti, menuliskan subjek email untuk memudahkan penerima pesan, menghargai hak cipta orang lain, menghargai privasi orang lain, dan sebagainya," terang Deddy.

 


Hal Penting Bebas Berekspresi di Media Sosial

Ilustrasi media sosial. (Pexels/Lisa Fotios)

Kemudian, pada kesempatan yang sama, dilanjutkan dengan paparan mengenai Budaya Digital dari Pegiat Literasi Nur Rahma Yenita.

"Budaya bermedia digital, merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai pancasila dan Bhineka tunggal ika dalam kehidupan sehari-hari," ucap Rahma.

"Dalam membangun budaya di media digital juga memiliki tantangan tersendiri, seperti: mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, menghilangnya budaya indonesia dan menjadikan budaya asing sebagai tontonan utama," tambah Rahma.

Kegiatan Literasi Digital ini, juga diisi dengan paparan dari Iksan Colly slaku Digital Professional Photographer yang juga aktif berkegiatan di media sosial.

"Ada beberapa hal penting yang wajib diketahui, untuk kita bebas berekspresi di media sosial. Seperti: Kendali Pengaturan Sistem, memiliki etika dalam bermedia sosial, take down yang tidak sesuai, dan memperhatikan undang-undang dan regulasi dalam bermedia sosial," jelas Iksan.

 


Workshop Literasi Digital Akan Terus Berlanjut

Ilustrasi Aktivitas di Media Sosial Credit: unsplash.com/Austin

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang gimmick dan pembagian hadiah berupa uang elektronik pada peserta yang beruntung.

Selanjutnya akan diteruskan dengan Workshop Literasi Digital Berikutnya dilain hari dengan beragam tema yang tentu sangat akrab dengan kehidupan dan keseharian netizen asyik, diisi oleh para penggiat literasi yang sudah terpercaya dan berbakat di bidangnya.

Jadi, jangan sampai ketinggalan ya! Netizen Asyik bisa dapatkan informasi mengenai pendaftaran dan registrasi Workshop Literasi Digital daerah Papua dan Maluku di media sosial instagram @terasmaluku dan @seputarpapua.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Ada pun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.

 


Status Literasi Digital Indonesia

Ilustrasi memain media sosial. (Unsplash/robin_rednine)

Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.

Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.

"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.

Diteruskan dengan sambutan oleh Kepala Seksi Bidang SMP dan SMA Cabang Dinas Pendidikan Menengah dan Pendidikan Atas Mansur Ali. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenkominfo dan Siberkreasi atas diadakannya Workshop Literasi Digital dengan empat pilar untuk daerah Maluku dan Papua.

"Adanya workshop Literasi Digital di daerah Maluku Tengah, membantu anak-anak muda di daerah kami, perlu paham fakta-fakta sederhana di dunia digital agar lebih waspada dan lebih luas perkembangan mereka," tegas Mansur.

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya