Liputan6.com, Jakarta Saat masih anak-anak, biasanya mereka tidak membantah omongan orangtua. Namun, saat memasuki remaja, mulai banyak remaja kerap tidak membantah orangtua.
Orangtua memang harus ekstra sabar dan jangan menganggap si remaja laki-laki adalah anak-anak yang harus selalu menurut. Coba terapkan hal ini agar mental dan kepribadian terbentuk dengan baik.
Advertisement
1. Mereka perlu didengar
Sejak usia bayi hingga balita, anak-anak akan menurut orangtuanya. Hal ini tak akan abadi. Saat memasuki usia 13 atau 14 tahun, pastikan komunikasi tidak lagi berjalan satu arah. Anak remaja perlu didengar.
Jangan hanya menyuruh, melarang, mengkritik, tapi siapkan telinga dan dengarkan apa keinginan anak dan keluhannya. Buka diskusi dengan baik, anak akan belajar mempertahankan argumen dan juga mendengarkan orang lain.
2. Anak tak selalu jadi pusat segalanya
Selama ini orangtua selalu memprioritaskan anak dalam segala hal. Aktivitas harian, liburan, bentuk rumah, finansial dan banyak hal lain dipertimbangkan dengan anak sebagai pusatnya.
Saat anak mulai beranjak remaja, saatnya untuk membiarkan mereka belajar mandiri. Mungkin berlibur sendiri bersama tante atau sepupunya.
Ajak anak juga membuat keputusan bersama yang mempertimbangkan kebutuhan orang lain dan win-win solution. Ini sangat penting agar mereka tak menjadi pribadi yang egois.
Penulis: Mutia/Dream.co.id
Saksikan juga video menarik berikut:
Advertisement