Liputan6.com, Jakarta Bocah lima tahun asal Kongo meninggal di Uganda karena Ebola. Penyakit ini memang tengah merebak dan menewaskan 1.400 orang di negara tetangga Uganda, Kongo.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) bocah ini merupakan bagian dari keluarga Kongo yang pergi ke Uganda pada pekan ini. Tak cuma dia yang kena Ebola. Dua kasus orang terinfeksi Ebola lainnya adalah saudaranya yang berusia tiga tahun dan neneknya yang berusia 50.
Advertisement
Sebenarnya, para pakar sudah mengkhawatirkan bahwa Ebola bisa menyebar ke luar Kongo mengingat ada pergolakan masyaraka terutama di Kongo timur seperti mengutip laman Time, Sabtu (15/6/2019).
Virus dari penyakit ini memang dapat dengan mudahnya menular cepat ketika berdekatan dengan orang terinfeksi Ebola. Ketika sudah terinfeksi, kemungkinan mengalami keparahan hingga 90 persen.
Saksikan juga video menarik berikut
Masuk ke Uganda Lewat Jalan Setapak
Masuknya keluarga bocah tersebut ke Uganda diperkirakan melalui jalan setapak kecil bukan perbatasan. Hal inilah yang menyulitkan bagi pemerintah Kongo melakukan pengecekan kondisi kesehatan mereka.
"Banyak orang yang menghindari perbatasan ketika keluar dari Kongo, hal ini menyulitkan bagi kita untuk mengikuti mereka," kata Koordinator Tim Respons Ebola di Kasindi, Kongo, Domonique Kabongo.
Bila tidak menyebrang jalan kecil, beberapa orang dari Kongo masuk Uganda dengan menyebrangi Sungai Lubiraha. Mudah bagi warga menyebrang sungai yang dangkal tersebut untuk menghindari petugas imigrasi.
Walau ada kasus Ebola masuk Uganda, pihak kesehatan setempat jauh sudah siap. Mereka mengaku tidak panik menghadapi kasus ini.
"Kami memiliki semua kemungkinan untuk bisa mengatasi kasus ini," kata Direktur Layanan Kesehatan Uganda, Henry Mwebesa.
Advertisement