Adhi Karya Terima Pembayaran Ketiga LRT Jabodebek Tahap I

Adhi Karya telah menerima realisasi pembayaran ketiga untuk pekerjaan proyek LRT Jabodebek tahap I senilai Rp 1,2 triliun dari KAI.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Jun 2019, 21:12 WIB
Suasana sepi terlihat di proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek lintas pelayanan dua rute Cawang-Dukuh Atas di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (18/6). Seluruh proyek infrastruktur masih ditinggal mudik para pekerja. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) telah menerima realisasi pembayaran ketiga untuk pekerjaan proyek LRT Jabodebek tahap I senilai Rp 1,2 triliun dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku operator LRT Jabodebek. Pembayaran itu diterima pada 29 Mei 2019.

Pembayaran ini dilakukan berdasarkan perkembangan pekerjaan LRT Jabodebek tahap I dari Juli 2018 hingga September 2018. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (14/6/2019).

Sebelumnya, PT Adhi Karya Tbk telah menerima pembayaran pertama proyek LRT untuk perkembangan pekerjaan dari September 2015 hingga September 2017 senilai Rp 3,4 triliun.

Selanjutnya, PT Adhi Karya Tbkt telah menerima pembayaran kedua untuk perkembangan pekerjaan dari Oktober 2017 hingga Juni 2018 sebesar Rp 2,5 triliun. Jadi dari total kontrak senilai Rp 20,2 triliun (di luar pajak), PT Adhi Karya Tbk telah menerima pembayaran senilai Rp 7,1 triliun (di luar pajak).

PT Adhi Karya Tbk telah mengajukan rencana pembayaran keempat untuk kemajuan pekerjaan dari Oktober hingga Maret 2019 senilai Rp 2,8 triliun.

Pembayaran LRT Jabodebek dilakukan pemerintah melalui PT KAI berdasarkan hasil perkembangan pekerjaan yang telah dievaluasi dan diperiksa oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan/BPKP.

Hingga 24 Mei 2019, perkembangan pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap I telah mencapai 62,6 persen.

Rincian perkembangan pada setiap lintas pelayanannya antara lain:

1.Lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur: 82,3 persen

2.Lintas pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas: 51,5 persen

3. Lintas pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur: 56,6 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


KAI Tunggu Audit BPKP Buat Bayar Tagihan LRT kepada Adhi Karya

Suasana sepi terlihat di proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek lintas pelayanan dua rute Cawang-Dukuh Atas di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (18/6). Seluruh proyek infrastruktur masih ditinggal mudik para pekerja. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan bahwa pihaknya akan mempercepat pencarian dana tahap III proyek Light Rail Transit (LRT) oleh PT KAI kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi (rakor) yang diselenggarakan di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Sebab, pencairan tahap ketiga ke ADHI dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini sudah telat dari target yakni Maret 2019 lalu.

"Percepatan penagihan supaya bisa segera cair, yang ketiga ini supaya bisa dipercepat kan ada review dari tim BPKP," kata dia, di Kemenko Maritim, Senin (1/4/2019).

Meskipun demikian, dia tidak menyampaikan secara detail terkait besaran tagihan yang harus dibayarkan ke Adhi Karya.

Direktur Keuangan KAI Didik Hartantio juga menyatakan kesiapan PT KAI untuk membayar dana tahap III kepada Adhi Karya. Saat ini pihaknya sedang menunggu audit dari BPKP.

"Hasil audit dari BPKP juga belum keluar, jadi skemanya itu ADHI mengajukan tagihan ke Kementerian Perhubungan lalu ke BPKP, kembali ke Perhubungan baru ke KAI," jelas Didik.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2017 tentang Percepatan Penyelenggaraan LRT Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Setelah hasil audit BPKP keluar, barulah pihak PT KAI dapat mencairkan dana dan membayar pada Adhi Karya. "Kita tunggu BPKP saya. Sesuai Perpres tunggu BPKP. (Keuangannya?) Oh kita siap," ungkapnya.

Ketua BPKP Ardan Adiperdana menyebut, proses audit masih berproses. Proses audit diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu satu atau dua minggu ke depan.

"Sedang berlangsung, banyak dokumen-dokumen yang disiapkan. Proses lah," tandas Ardan.

 


Adhi Karya Targetkan Pembebasan Lahan Depo LRT Selesai April

Suasana pembangunan stasiun LRT di kawasan Ciracas, Jakarta, Sabtu (23/3). Pada tahun 2019, pemerintah menganggarkan dana APBN untuk infrastruktur sebesar Rp415 triliun, naik 1,04% dari anggaran infrastruktur tahun sebelumnya. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) kini tengah bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mempercepat pembebasan lahan di Bekasi Timur yang akan digunakan sebagai depo LRT. 

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk, Budi Harto mengatakan, setidaknya butuh 10 hektar (ha) lahan untuk pembangunan depo ini. Ditargetkan proses pembebasan lahan ini akan selesai pada April 2019.

"Kira-kira sekarang yang sudah bebas itu 5 hektar yang lahan kita, dan 3 hektar yang pemukiman itu juga sudah, sisanya masih dalam proses. Akhir April selesai," ucap dia di Jakarta, Jumat, 29 Marei 2019.

Pihaknya saat ini tengah dikejar oleh waktu mengingat proyek yang awalnya akan selesai pada alkhir 2019 ini terpaksa mundur hingga 2021. Kendala utamanya adalah pembebasan lahan yang ada di Bekasi tersebut.

Di sisi lain, pada Juli 2019 direncanakan untuk lintas 1 Cibubur-Cawang juga akan rampung. Bahkan direncanakan pada bulan yang sama,dilakukan uji coba menggunakan kereta LRT yang saat ini masih di PT INKA (Persero), Madiun.

"Juli untuk lintas Cibubur-Cawang rencana akan mulai uji coba bertahap," tegasnya.

Hingga saat ini, kemajuan pekerjaan LRT Jabodebek per 22 Maret 2019, secara keseluruhan rata-rata mencapai 59,64 persen dengan rincian progres untuk lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur sebesar 79,69 persen, lintas pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 47,95 persen dan lintas pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur sebesar 53,84 persen.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya