AirNav Indonesia Dukung Festival Balon Udara di Wonosobo

AirNav Indonesia mendukung penyelenggaraan festival balon udara bertajuk "Java Traditional Balloon Festival 2019" di Lapangan Desa Wisata Pagerejo.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 15 Jun 2019, 19:34 WIB
AirNav Indonesia mendukung penyelenggaraan festival balon udara bertajuk “Java Traditional Balloon Festival 2019”. (Foto: Airnav)

Liputan6.com, Jakarta - AirNav Indonesia mendukung penuh penyelenggaraan festival balon udara bertajuk "Java Traditional Balloon Festival 2019" di Lapangan Desa Wisata Pagerejo, Wonosobo, Jawa Tengah pada Sabtu (15/6/2019). 

Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia, Yurlis Hasibuan menyampaikan, AirNav Indonesia menjadi sponsor utama dalam festival balon udara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Komunitas Balon Udara Wonsobo.

"Menerbangkan balon udara tradisional dengan cara ditambatkan sudah menjadi budaya baru yang dilakukan oleh masyarakat Wonosobo untuk memperingati momen syawalan. Implementasi dari PM 40 Tahun 2018 tentang penggunaan balon udara pada kegiatan budaya masyarakat sudah berjalan dengan sangat baik di Wonosobo dan sekitarnya. Masyarakat telah turut berpartisipasi menjaga keselamatan penerbangan di ruang udara Indonesia," ungkap Yurlis, Sabtu pekan ini.

Dalam penyelenggaraan festival 2019, AirNav Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah melakukan sosialisasi pada 22 Mei 2019. 

Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan mengenai bahaya balon udara terhadap keselamatan penerbangan dan rencana festival balon udara sebagai salah satu media melestarikan tradisi menerbangkan balon udara. Respons peserta dan tokoh masyarakat pada sosialisasi tersebut cukup antusias.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Antusias Masyarakat

Ilustrasi balon udara (iStock)

Ia menuturkan, antusiasme masyarakat dapat terlihat dari jumlah peserta yang berpartisipasi pada festival 2019.

"Tahun lalu total peserta di Wonosobo sebanyak 104 kelompok. Tahun ini, jumlah peserta meningkat menjadi 116 kelompok. Hal ini merupakan hasil dari upaya sosialisasi yang cukup masif dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Komunitas Balon Udara Wonosobo bersinergi dengan AirNav Indonesia," kata dia.

Beragam hadiah dan hiburan menarik dalam gelaran festival 2019 telah disiapkan oleh panitia. Total hadiah untuk peserta Java Traditional Balloon Festival 2019 mencapai puluhan juta rupiah ditambah berbagai door prize menarik baik untuk peserta maupun hadirin yang memadati Lapangan Desa Wisata Pagerejo. 

Festival balon udara di Wonosobo pada 2019 dirangkaikan dengan Festival Sindoro Sumbing dan berbagai kegiatan lain yang telah dipersiapkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Wonosobo untuk menyerap kunjungan turis domestik maupun mancanegara.

 


Airnav Yogyakarta Terima 14 Laporan Balon Udara Liar di Masa Lebaran

Warga melihat balon-balon udara yang terbang saat Java Balon Festival di Stadion Hoegeng, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (12/06/2019). Sebanyak 105 bersaing untuk memperebutkan hadiah total Rp 70 juta. (Liputan6.com/Gholib)

Sebelumnya, Airnav Indonesia cabang Yogyakarta menerima 14 laporan dari pilot pesawat yang melihat adanya penerbangan balon udara liar di jalur penerbangan menuju Yogyakarta.

"Laporan tersebut kami terima sejak 4 hingga 8 Juni. Balon udara liar tersebut terlihat pada ketinggian lebih dari 30 ribu meter, sedangkan wilayah penerbangan pesawat ada di ketinggian 24 ribu meter hingga 29.000 meter," kata General Manager Airnav Indonesia Cabang Yogyakarta Nono Sunariyadi di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Minggu, 9 Juni 2019.

Pihaknya sejak 2015 sudah terus sosialisasi terkait bahaya penerbangan balon udara liar terhadap aktivitas dan keselamatan penerbangan pesawat udara.

"Hingga saat ini sudah empat kali sosialisasi. Sosialisasi kami lakukan di Wonosobo dan Pekalongan yang selama ini memiliki tradisi menerbangkan balon udara pada Lebaran," katanya dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, memang setelah ada sosialisasi tersebut jumlah laporan pilot terkait penerbangan balon udara ini terjadi penurunan. Dari tahun lalu sebanyak 29 laporan, dan tahun ini ada 14 laporan.

"Namun kami tetap mewaspadai, target kami tidak ada lagi penerbangan balon udara liar karena sangat berbahaya," katanya.

Nono mengatakan, pihaknya tetap terus mensosialisasikan bahaya penerbangan balon udara liar tersebut bekerja sama dengan aparat polisi dan TNI, tokoh masyarakat, kecamatan hingga desa di Wonosobo.

"Harapan kami penerbangan balon udara liar tidak dilakukan lagi," kata dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya