Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) terus berupaya meningkatkan kualitas jalan. Salah satunya melalui pembenahan drainase sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ruas jalan.
Keberadaan drainase jalan yang terhubung dengan sistem drainase kawasan atau lingkungan sangat penting untuk menghindari terjadinya genangan dan memperpanjang usia layanan jalan.
Advertisement
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, salah satu program infrastruktur PUPR yakni pembenahan drainase jalan nasional secara masif pada 2020.
"Kami sudah menyiapkan program khusus yaitu program pembangunan drainase jalan secara nasional. Kalau dijadikan satu, item pekerjaan drainase kecil sekali dari total pekerjaan jalan sehingga tidak optimal dikerjakan kontraktor. Misalnya jalan di Pantai Utara Jawa, drainase jalan yang tertutup bangunan akan kita buka," ujar dia, Minggu (16/6/2019).
Dia juga menyatakan, untuk melaksanakan program ini, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR tengah menyusun desain program tersebut.
Menurut dia, pembangunan drainase jalan yang tersambung dengan drainase kawasan atau lingkungan sangat penting untuk menghindari terjadinya genangan pada ruas jalan.
"Sebab, drainase jalan pada masa lalu dibuat hanya di sisi jalan, belum terhubung sampai pembuatan saluran air akhir," tambah Basuki.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pagu Indikatif
Adapun pagu indikatif Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR pada 2020 yakni sebesar Rp 38,8 triliun. Program lainnya yang akan dilakukan Ditjen Bina Marga adalah pembangunan jembatan gantung yang akan membuka keterisolasisan desa-desa di wilayah terpencil.
Pada 2020, Kementerian PUPR juga akan memperbarui Keputusan Menteri PUPR mengenai penetapan ruas jalan menurut statusnya sebagai jalan nasional menggantikan Kepmen PUPR Tahun 2015.
Penyesuaian penetapan ruas jalan nasional dilakukan setiap lima tahun sekali. Saat ini, jalan nasional memiliki panjang 47.107 km.
"Jalan yang belum ditetapkan statusnya seperti jalan perbatasan di Kalimantan yang dibangun Kementerian PUPR akan ditetapkan statusnya tahun depan, sehingga tanggung jawab pemeliharaannya menjadi lebih jelas," kata Basuki.
Advertisement
Kementerian PUPR Bangun Jaringan Perpipaan Air Limbah di Pekanbaru
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan pelayanan sanitasi melalui Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Terpusat Skala Perkotaan. Salah satunya pembangunan Jaringan Perpipaan Air Limbah di Pekanbaru, Riau.
"Dengan pembangunan jaringan perpipaan, diharapkan air limbah domestik dari rumah tangga dan daerah perniagaan tidak lagi mencemari badan air tanah," ungkap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Jumat, 14 Juni 2019.
Proyek Jaringan Perpipaan Limbah Kota Pekanbaru terbagi atas dua paket. Paket pertama, Pembangunan Perpipaan Air Limbah Kota Pekanbaru Area Selatan (SC1) sepanjang 19,7 kilometer (km) yang dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Karaga Indonusa Pratama.
Kerjasama keduanya dilakukan melalui Kerjasama Operasi (KSO) dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp 203,7 miliar.
Saat ini, progres pengerjaan fisik telah mencapai 17,54 persen dan progres keuangan 15,55 persen. Pembangunannya telah dimulai pada 1 November 2018 dengan target selesai pada 28 Desember 2020.
Selanjutnya
Rampungnya pengerjaan perpipaan air limbah ini akan menjangkau sanitasi masyarakat di tiga kelurahan, yakni Kelurahan Kampung Melayu, Kelurahan Kampung Tengah, dan Kelurahan Jadirejo.
Paket kedua, Pembangunan Perpipaan Air Limbah Kota Pekanbaru Area Selatan (SC2) sepanjang 17,8 Km dengan PT Hutama Karya dan PT Rosa Lisca senilai Rp 144,2 miliar.
Progress fisiknya sudah mencapai 17 persen. Ruang lingkup pekerjaan berupa pekerjaan instalasi perpipaan bagi 11 ribu SR di Kelurahan Kedungsari, Rejosari, Sukajadi dan Pulau Karoma, pekerjaan pipa utama sepanjang 17,8 kilometer, dan manhole.
Dibangunnya jaringan perpipaan air limbah dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah rumah tangga yang dibuang secara langsung ke lingkungan, seperti sungai. Diharapkan ada program ini dapat meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih dan sehat.
Advertisement