Jokowi Siap Ambil Keputusan 'Gila' Pada Periode Kedua

Jokowi juga menyatakan, siap dikritik pelbagai pihak.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2019, 19:20 WIB
Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat menghadiri Halalbihalal bersama aktivis 98 di Jakarta, Minggu (16/6/2019). Dalam silaturahmi tersebut Jokowi dihadiahi jaket bertuliskan Son Of Democracy Indonesia 98 . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku, siap mengambil keputusan 'gila' pada periode kedua pemerintahannya. Asalkan keputusan 'gila' tersebut memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara.

"Saya dalam lima tahun ke depan Insya Allah sudah tidak memiliki beban apa-apa. Jadi Keputusan-keputusan yang gila-gila, keputusan yang miring-miring, yang itu penting untuk negara ini, akan kita kerjakan," tegasnya saat menghadiri Halal Bi Halal Aktivis 98 se-Indonesia di Grand Ballrom Puri Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu (16/6/2019).

Jokowi juga menyatakan, siap dikritik pelbagai pihak. Termasuk kritikan dari aktivis 98. Menurutnya, aktivis 98 harus berani mengevaluasi kinerja pemerintah baik yang sudah dikerjakan maupun yang sedang dikerjakan. 

"Kita harus berani mengoreksi apa yang masih harus dikerjakan, apa yang masih kurang, apa yang harus diselesaikan. Ini jadi koreksi kita bersama," ujarnya.

Mantan Wali Kota Solo ini menyebut, sebagai bangsa besar, Indonesia membutuhkan keterlibatan seluruh elemen bangsa dalam menjalankan roda pemerintahan, di antaranya aktivis 98.

Tidak hanya keterlibatan dalam mengkritik pemerintah, tapi juga masuk ke dalam lingkaran birokrasi. Dengan harapan, keterlibatan itu memberikan kemajuan bagi bangsa Indonesia. 

"Jadi sekali lagi negara ini membutuhkan kebersamaan kita semuanya untuk bekerja sama, untuk bersama-sama membangun negara ini. Negara ini besar, persoalan-persoalan juga besar-besar," kata Jokowi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Butuh Eksekutor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi sambutan saat membagian sertifikat tanah di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (22/2). Tahun 2018, Jokowi menyebut diterbitkan 7 juta sertifikat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Jokowi mengatakan, Kabinet Kerja Jilid II membutuhkan sosok menteri yang memiliki kemampuan eksekutor dan manajerial terhadap program kerja. Kemampuan tersebut dianggap terlihat sekali dalam diri aktivis 98. 

"Saya melihat potensi-potensi ini banyak dan ada di aktivis 98 yang sore hari ini hadir bersama kita. Saya tidak ingin menyebut nama dulu. Tapi ada yang sebut bung Adian, Adian. Saya tidak mau menyebut nama. Inisial pun saya nggk mau," pungkasnya.

Hal itu diampaikan Jokowi saat menghadiri Halal Bi Halal Aktivis 98 se-Indonesia. Jokowi mengatakan, aktivis 98 merupakan pelaku sejarah yang memberikan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia.

Dia menyebut, sudah banyak aktivis 98 yang menduduki posisi penting di pemerintahan. Baik sebagai Bupati, Wali Kota maupu anggota DPR. Namun, sejauh ini belum ada aktivis 98 yang menduduki posisi menteri.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya