Jokowi: Lima Tahun ke Depan, Saya Tidak Miliki Beban Apa-Apa

Jokowi mengajak seluruh pihak mengoreksi apa saja yang masih harus dikerjakan, masih kurang atau harus diselesaikan ke depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jun 2019, 03:32 WIB
Presiden Joko Widodo menerima jaket bertuliskan Son Of Democracy Indonesia 98 dari aktivis 98 selama acara Halalbihalal di Jakarta, Minggu (16/6/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi mengatakan dirinya tidak memiliki beban apapun jika ditetapkan sebagai Presiden terpilih untuk pemerintahan lima tahun ke depan.

"Saya dalam lima tahun ke depan insyaAllah sudah tidak memiliki beban apa-apa. Jadi keputusan-keputusan yang miring-miring, yang itu penting untuk negara ini, akan kita kerjakan. Karena saya sudah tidak memiliki beban apa-apa," kata Presiden Jokowi saat menghadiri halal bihalal dengan Aktivis 98, di Jakarta, Minggu (16/6/2019).

Jokowi mengajak seluruh pihak mengoreksi apa saja yang masih harus dikerjakan, masih kurang atau harus diselesaikan ke depan.

Dia menekankan Indonesia negara besar dengan beragam persoalan yang juga besar. Dia menegaskan Indonesia negara majemuk sehingga jangan pernah sekali-kali menganggap Indonesia kecil.

"Jangan sampai kita lupa itu," jelas Jokowi seperti dikutip dari Antara.

Pada kesempatan itu Jokowi meyakini Aktivis 98 mampu mengelola perbaikan dalam perbedaan yang ada.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Jaga Persatuan

Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat menghadiri Halalbihalal bersama aktivis 98 di Jakarta, Minggu (16/6/2019). Dalam silaturahmi tersebut Jokowi dihadiahi jaket bertuliskan Son Of Democracy Indonesia 98 . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta, agar tidak ada lagi pihak-pihak yang merendahkan Indonesia. Apalagi menganggap negara ini kecil.

Karenanya, dia meminta para aktivis 98 menjaga persatuan, persaudaraan dan kerukunan. Dan ini yang harus diingat terus oleh semua pihak di Indonesia ini.

"Persatuan, kerukunan, persaudaraan sebangsa setanah air harus terus kita ingatkan pada kita semuanya," ungkap Jokowi.

Pria yang pernah menjadi Gubernur DKI dan Wali Kota Solo ini menerangkan, jangan sampai perbedaan pandangan politik memicu konflik. Apalagi perpecahan di lingkungan masyarakat.

"Jangan sampai ada lagi Pilkada, Pilwalkot, Pilgub, dan masuk Pilpres masih ada politik-politik identitas, politik-politik SARA. Sangat berbahaya sekali. Karena kita ini sangat majemuk," pungkasnya.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya