Top 3 News: Jokowi Memberi Kesempatan Aktivis 98 Menjadi Menteri

Top 3 news, Jokowi mengakui kemampuan eksekutor dan manajerial terhadap program kerja terlihat dalam diri para aktivis 98.

oleh Maria FloraLiputan6.com diperbarui 17 Jun 2019, 07:00 WIB
Presiden Joko Widodo saat menerima pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (13/6/2019). Presiden Jokowi meminta masukan dari Apindo terkait pemerintahan ke depan, salah satunya tentang upaya peningkatan nilai ekspor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat menyinggung nama calon menterinya pada periode kedua pemerintahannya datang dari kalangan aktivis 1998. 

Hal tersebut diungkapnya saat menghadiri Halal Bi Halal Aktivis 98 se-Indonesia di Grand Ballrom Puri Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu, 16 Juni 2019. 

Menurut Jokowi sudah banyak aktivis 98 yang kini menduduki sejumlah posisi penting di pemerintahan. Mulai dari bupati hingga anggota DPR, tapi belum ada yang menjadi menteri. Nama politikus PDIP Adian Napitupulu diserukan usai pernyataan Jokowi tersebut.

Meski nama Adian Napitupulu bergema, Jokowi belum mau menyebutkan nama maupun inisial siapa sosok menteri dari aktivis 98 pada periode kedua pemerintahannya. 

Namun, Jokowi mengakui kemampuan eksekutor dan manajerial terhadap program kerja terlihat dalam diri para aktivis 98. 

Sementara itu, kepolisian Garut menangkap seorang warga yang mengakui Sensen sebagai rasul dan imam besar Negara Islam Indonesia.

Sebelum Hamdani ditangkap, selebaran kertas bertuliskan pengakuan Sensen sebagai rasul dan Presiden Indonesia tersebar di Kecamatan Caringin.

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Minggu, 16 Juni 2019:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Bicara Soal Menteri, Jokowi Singgung Nama Adian Napitupulu

Presiden Joko Widodo saat wawancara khusus dengan SCTV di Long Room Istana, Jakarta, Rabu (20/7). Presiden menjelaskan berbagai macam keuntungan dari Tax Amnesty. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat menyinggung nama aktivis 98 sekaligus politikus Adian Napitupulu saat berbicara soal menteri dalam pemerintahan, kala menghadiri acara halal bihalal dengan Aktivis 98 di Jakarta, Minggu, 16 Juni 2019.

Awalnya Presiden Jokowi mengatakan aktivis 98 banyak yang sudah menjadi kepala daerah baik bupati, wali kota hingga gubernur. Aktivis 98 juga sudah ada yang menjadi wakil rakyat sebagai anggota DPR RI.

"Berkaitan dengan aktivis 98, ini adalah pelaku sejarah, memang sebagian besar sudah ada yang menjabat bupati, DPR, walikota atau jabatan lain tapi saya juga mendengar ada yang belum. Saya lihat menteri belum," kata Jokowi seperti dikutip dari Antara. 

Sesaat setelah pernyataan Jokowi itu para aktivis 98 yang hadir lantas meneriakkan nama Adian Napitupulu sebagai bentuk dukungan kepada politisi PDIP itu untuk masuk dalam pemerintahan mendatang.

 

Selengkapnya...


2. Jokowi Siap Ambil Keputusan 'Gila' Pada Periode Kedua

Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat menghadiri Halalbihalal bersama aktivis 98 di Jakarta, Minggu (16/6/2019). Dalam silaturahmi tersebut Jokowi dihadiahi jaket bertuliskan Son Of Democracy Indonesia 98 . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku, siap mengambil keputusan 'gila' pada periode kedua pemerintahannya. Asalkan keputusan 'gila' tersebut memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara.

Jokowi juga menyatakan, siap dikritik pelbagai pihak. Termasuk kritikan dari aktivis 98. Menurutnya, aktivis 98 harus berani mengevaluasi kinerja pemerintah baik yang sudah dikerjakan maupun yang sedang dikerjakan. 

"Kita harus berani mengoreksi apa yang masih harus dikerjakan, apa yang masih kurang, apa yang harus diselesaikan. Ini jadi koreksi kita bersama," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan, Kabinet Kerja Jilid II membutuhkan sosok menteri yang memiliki kemampuan eksekutor dan manajerial terhadap program kerja. Kemampuan tersebut dianggap terlihat sekali dalam diri aktivis 98.

 

Selengkapnya...


3. Warga Garut yang Mengakui Sensen sebagai Nabi Ditangkap

Ilustrasi (Istimewa)

Kepolisian Resort Garut mengamankan seorang warga bernama Hamdani karena dilaporkan melakukan penodaan agama dengan mengakui secara tertulis bahwa Sensen Komara sebagai rasul dan Presiden Indonesia kemudian keyakinannya disebarkan ke masyarakat di Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Ia menuturkan, kepolisian telah mendapatkan informasi adanya sebaran tulisan tentang warga di Caringin yang mengakui Sensen sebagai rasul dan imam besar Negara Islam Indonesia.

Kepolisian langsung menelusuri laporan itu dan berhasil mengamankan orang yang menyebarkan keyakinan tersebut untuk menjalani pemeriksaan hukum lebih lanjut. 

Kasus penodaan agama dengan pengakuan diri Sensen sebagai rasul ada kaitannya dengan kasus yang sama setahun lalu.

 

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya