Liputan6.com, Jakarta Menjadi Presiden tentu memiliki sebuah jadwal yang padat, apalagi sedang penuh dengan jadwal untuk hadir di berbagai acara.
Baca Juga
Advertisement
Karena sedang berada di luar kantor terkadang ada dokumen yang harus ditanda tangani atau ada warga yang minta tandatangan. Kalau sudah demikian, maka punggung pun bisa digunakan untuk tatakan tanda tangan.
Dan ternyata beberapa presiden Indonesia pernah melakukan tanda tangan di atas punggung ajudannya. Seperti Presiden Joko Widodo yang menjadikan punggung ajudannya sebagai meja untuk tanda tangan karena permintaan tanda tangan dari salah seorang pria.
Berikut Presiden Indonesia yang tanda tangan di atas punggung ajudannya, yang Liputan6.com kutip dari Merdeka, Senin (17/6/2019)
Joko Widodo
Jumat (14/6/2019) pagi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi sedang blusukan meninjau Pasar Seni Sukowati. Pasalnya pasar tersebut sejak awal Juli 2019 sedang direvitalisasi oleh pemerintah kabupaten setempat. Namun ada sesuatu yang menarik dari kegiatan tersebut, di mana seorang warga menyodorkan sebuah foto Jokowi.
Foto tersebut merupakan potret Jokowi yang dipakai untuk dipajang di dinding. Karena tidak ada meja, Jokowi pun menjadikan punggung ajudannya sebagai pengganti meja untuk memberikan tanda tangan di foto tersebut. Momen ini pun diabadikan dan diunggah dalam akun instagram Presiden Jokowi.
"Sesaat setelah meninjau Pasar Sukawati, pagi tadi, seorang pria mencegat saya di jalan keluar. Di tangannya ada selembar kertas. Ternyata itu foto saya. Rupanya, ia hanya ingin meminta tanda tangan. Katanya untuk kenang-kenangan. Ya sudah, berbantalkan punggung ajudan, foto itu saya tanda tangani." tulis Jokowi di akun instagramnya.
Advertisement
Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga pernah mengunggah foto di akun facebooknya sedang mendatangani dokumen di atas punggung ajudannya. Momen tersebut terjadi (31/3/2008) di Kantor Presiden, Jakarta.
"Presiden SBY sangat teliti terhadap detail. Dino Patti Djalal menyaksikan Presiden SBY meminjam punggung ajudan untuk menulis revisi terakhir sebelum konferensi pers film FITNA," demikian tulisan admin soal foto itu.
Film FITNA merupakan film pendek karya politikus Belanda, Geert Wilders. Film itu dianggap melecehkan umat Islam. SBY pun akhirnya melarang film itu beredar di Indonesia.
Soeharto
Presiden Indonesia Ke-2 Soeharto pernah menemukan kamera sedang merekam sesuatu di atas punggung ajudannya. Hal ini terjadi saat Soeharto sedang blusukan keliling Jawa periode 1970-an.
Di awal kekuasaannya, Soeharto rajin blusukan tanpa kenal lelah. Seperti yang ditulis dalam autobiografi Soeharto Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya yang diterbitkan Cipta Lamtoro Gung Persada.
"Tentu saja saya pun kadang-kadang kadang-kadang capek, karena hilir mudik dari sana ke mari lewat daratan, terbang dari satu tempat ke tempat lain untuk memulai dengan pembangunan yang baru dan mengendalikan pembangunan yang sedang berjalan, dan dibiarkan pula dengan memeras otak. "Tidak boleh disetujui, dikeluarkan menyerah. Pembangunan adalah perjuangan yang sengit," kata Soeharto.
Advertisement