Liputan6.com, Jakarta - Vidi Aldiano dan Vadi Akbar punya proyek musik tak biasa tahun ini. Penyanyi kakak beradik itu bakal merekam kembali lagu-lagu milik S Darsih Kissowo, mendiang penyanyi keroncong di era tahun 1960-an.
S Darsih Kissowo merupakan ibunda dari Harry Kiss, ayah Vidi Aldiano dan Vadi Akbar. Disebut proyek prestisius, karena Vidi Aldiano dan Vadi Akbar harus menyanyikan lagu milik sang nenek dengan karakter yang jauh lebih baik.
Proses rekaman lagu-lagu milik S Darsih Kissowo yang bakal dinyanyikan Vidi Aldiano dan Vadi Akbar juga tak kalah megah.
Keduanya menggandeng Erwin Gutawa yang ditunjuk sebagai arranger tata orkestra yang akan dimainkan oleh Vienna SynchronStage Orchestra dengan konduktor Johannes Vogel.
Baca Juga
Advertisement
Gabungan Suara Nenek dan Cucu
Harry Kiss, ayah Vidi Aldiano dan Vadi Akbar, yang pertama kali menemukan ide untuk merekam ulang lagu-lagu milik S Darsih Kissowo.
"Saya menemukan empat file vokal Ibu saya. Setelah diskusi dengan Erwin Gutawa, jadilah ide untuk menggabungkan suara Almarhumah Eyang S. Darsih Kissowo dengan kedua cucunya yaitu Vidi dan Vadi di iringi oleh Vienna SynchronStage Orchestra" ujar Harry Kiss yang juga melibatkan penyanyi Gita Gutawa.
Advertisement
Empat Lagu Lawas
Tidak hanya satu, Harry Kiss akan menggarap sekaligus empat lagu untuk dinyanyikan ulang dan tentu saja dengan nuansa dan sentuhan yang lebih modern.
"Nantinya akan ada empat lagu yg akan direkam ulang," Harry Kiss menambahkan. Empat lagu tersebut diantaranya: "Keroncong Tanah Airku", "Dibawah Sinar Bulan Purnama", "Juwita Malam" dan "Sepasang Mata Bola".
Dubes RI untuk Austria, Darmansyah Djumala, diplomat pecinta musik yang berkomitmen menggunakan seni, musik dan budaya sebagai instrumen diplomasi, menyambut baik inisiatif Harry Kiss tersebut.
"Bila beberapa hari yang lalu kita menyaksikan pertunjukan konser Ethnochestra (konser orkestra klasik bernuansa etnik) memukau penonton di Wiener Konzerthous, kali ini kita akan sajikan kemegahan musik keroncong yg dimainkan dalam ramuan musik orkestra. Kolaborasi musik seperti ini dapat menjadi jembatan yang mempererat persahabatan antara kedua bangsa dan negara, sekaligus menjadi stimulus pengembangan industri kreatif Indonesia," kata Dubes Djumala.