Saham Bali United Melambung 69 Persen Saat Pencatatan Perdana di BEI

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) perusahaan yang mengelola klub sepakbola Bali United resmi mencatatkan saham di BEI pada Senin 17 Juni 2019.

oleh Bawono Yadika diperbarui 17 Jun 2019, 09:28 WIB
Pencatatan perdana saham klub sepak bola Bali United pada Senin, 17 Juni 2019 (Foto: Liputan6.com/Bawono Y)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) perusahaan yang mengelola klub sepak bola Bali United resmi dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (17/6/2019).

Perseroan merupakan emiten bola pertama yang melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Asia Tenggara sekaligus menjadi emiten ke-14 yang melantai di BEI pada 2019.

Direktur Utama PT BEI, Inarno Djajadi mengatakan, aksi IPO merupakan prestasi dan langkah perusahaan untuk menjadi lebih profesional dengan menjadi perusahaan terbuka.

"IPO merupakan sarana untuk menggalang dana yang bersumber di masyarakat. Perusahaan publik juga dipandang lebih profesional. Kami berharap, perusahaan dapat terus meneruskan good corporate governance (GCG) yang baik. Ini klub pertama di ASEAN yang melepas sahamnya ke publik," tutur dia di Gedung BEI, Senin (17/6/2019).

Pada pencatatan perdana ini, saham Bali United naik 69,14 persen atau 121 poin ke level Rp296. Saham BOLA ditransaksikan sebanyak 20 kali dengan volume sebanyak 1.295 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 38,33 juta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Saham Bali United Alami Kelebihan Permintaan

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

CEO Bali United, Yabes Tanuri mengungkapkan, melantainya perusahaan di pasar modal sejalan dengan tujuan Perseroan menjadi klub sepakbola yang terus berinovasi.

"Dengan dilepasnya saham Bali United untuk umum, akan semakin banyak pihak yang mendukung tercapainya visi dan misi Bali United untuk meraih sukses yang berkelanjutan. Tentu saja para supporter akan berperan lebih aktif dalam memperbesar dampak Bali United," ujarnya.

Adapun Perseroan melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan 33,33 persen pada harga penawaran perdana yang ditetapkan sebesar Rp 175 per lembar saham. Total dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 350 miliar.

"Perolehan dana IPO akan digunakan Perseroan untuk investasi, memperkuat struktur permodalan di entitas anak, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja," kata dia.

Dalam aksi korporasi ini, BOLA menunjuk PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas sebagai perusahaan penjamin pelaksana emisi efek (underwriter). 

Antusiasme masyarakat Bali, terutama fans dan supporter sangat besar, sejak masa penawaran hari ke-2 sudah oversubscribed. Komposisi investor ritel sendiri sebanyak 41 persen dan investor institusi sebanyak 59 persen.

 


Klub Sepak Bola Pertama yang Catatkan Saham di BEI

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pasar modal Indonesia akan kedatangan emiten klub sepak bola yang pertama mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Bali United.

Klub sepak bola, Bali United di bawah PT Bali Bintang Sejahtera Tbk catatkan saham perdana dengan kode emiten BOLA pada Senin (17/6/2019) di papan pengembangan.  Dengan pencatatan saham ini, Bali United menjadi emiten baru ke-14 sepanjang tahun berjalan 2019. Demikian mengutip laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jumlah saham yang dicatatkan 6 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri sebesar empat miliar saham dan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar dua miliar saham.

Perseroan menetapkan harga saham IPO Rp 175 dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Total dana yang diraup dari IPO sekitar Rp 350 miliar.Sebelumnya perseroan menyatakan dana hasil IPO digunakan untuk perbaikan stadion, anak usaha dan lainnya.

Perseroan telah melakukan masa penawaran umum pada 10-12 Juni 2019, penjatahan pada 13 Juni 2019, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 14  Juni 2019. Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas.

Perseroan gelar gerai penawaran umum saham di Denpasar, Bali. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pendukung dan fans Bali United yang sebagian besar berdomisili di Bali untuk ikut investasi saham Bali United.

Adapun Bali United merupakan klub sepak bola pertama yang mencatatkan saham di pasar modal Indonesia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya