Liputan6.com, Jakarta Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dalam kampanyenya untuk Pemilihan Presiden AS 2020, dia menyatakan apabila terpilih sebagai presiden, ia akan menyembuhkan kanker.
"Apabila terpilih sebagai presiden, Anda akan melihat satu hal terpenting yang mengubah Amerika. Kami akan menyembuhkan kanker," kata Biden di Iowa pada Selasa pekan lalu, dikutip dari Huffington Post pada Senin (17/6/2019).
Advertisement
Joe Biden sendiri merupakan salah satu tokoh di AS yang cukup gencar melawan kanker. Apalagi, putra sulungnya, Beau, meninggal di usia 46 karena kanker otak pada 2015 lalu.
Walaupun begitu, pernyataan Biden untuk menyembuhkan seluruh kanker ini mendapatkan kritikan terutama dari para pakar bidang kanker.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Belum Ada Satu Penyembuhan untuk Segala Jenis Kanker
Dikutip dari Live Science, Deanna Attai, asisten profesor bedah klinis di University of California Los Angeles mengatakan bahwa menyembuhkan kanker bukan hal yang sederhana.
"Apakah kita suatu hari akan membuka berita dan mendengar bahwa kanker telah disembuhkan? Tidak," kata Attai.
Menurutnya, janji kampanye semacam itu adalah menyesatkan.
Attai mengatakan bahwa kanker bukanlah satu penyakit yang bisa sembuh dengan satu penyembuhan.
National Institutes of Health menyatakan bahwa ada lebih dari 100 jenis kanker. Masing-masing dari mereka memiliki penyebab yang berbeda-beda, serta membutuhkan perawatan yang juga tidak sama.
Advertisement
Kanker Terdiri dari Berbagai Penyakit
Sehingga, ketika Biden mengatakan mereka akan menyembuhkan kanker, itu berarti bukan hanya satu penyakit yang disembuhkan. Attai menambahkan, beberapa dari jenis penyakit tersebut tidak akan mungkin untuk sembuh.
Selain itu, kanker ditandai dengan sel-sel yang memiliki kehidupannya sendiri. Mereka bisa bermutasi, mengubah diri, serta menghindar dari obat-obatan yang dikembangkan.
Maka dari itu, tidak ada satu obat untuk semua jenis kanker. Bahkan, obat kanker tunggal masih butuh waktu yang sangat lama untuk dikembangkan.
Attai mengatakan, perawatan semacam itu harus melalui uji hewan dan klinis selama bertahun-tahun. Bahkan, waktunya bisa lebih lama dari satu kali masa jabatan presiden.