Irfan Bachdim Cs Antusias Borong Saham Bali United

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) perusahaan yang mengelola klub sepak bola Bali United resmi mencatatkan saham di BEI.

oleh Bawono Yadika diperbarui 17 Jun 2019, 12:45 WIB
Striker Bali United, Irfan Bachdim, berusaha melewati gelandang Bhayangkara FC, Ilham Udin, pada laga Piala Presiden 2019 di Stadion Patriot, Bekasi, Kamis (14/3). Bhayangkara menang 4-1 atas Bali. (Bola.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) perusahaan yang mengelola klub sepak bola Bali United resmi dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 17 Juni 2019.

Pencatatan saham Bali United di pasar modal mendapatkan respons antusias dari para pemainnya yang ikut berinvestasi.

Seperti diketahui, komposisi investor Bali United terdiri dari investor ritel sebanyak 41 persen dan investor institusi sebanyak 59 persen. Ambil contoh pemain nomor punggung 10, Irfan Bachdim.

Dia mengaku turut  membeli saham BOLA karena ditawari langsung oleh Direktur Utama Bali Bintang Sejahtera Yabes Tanuri. "Ini saya yang pertama kali investasi di saham. Sebelumnya belum pernah," tutur dia di Gedung BEI, Senin (17/6/2019).

Selain Irfan, pemain gelandang dengan nomor punggung 20, Sutanto mengungkapkan, setiap pemain Bali United memang diberikan kesempatan langsung membeli saham BOLA. 

"Ya saya beli. Pak piter mengajukan menawarkan ke setiap pemain," kata Sutanto.

Sutanto menuturkan, meski terbilang pendatang baru menjadi investor di pasar modal, dirinya tertarik untuk mempelajari dunia pasar saham. 

"Untuk saham ini saya masih perlu banyak pelajari. Saya hanya tahu label luarnya saja. Harus lebih mendalami lagi," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Saat Perdagangan Perdana, Saham Bali United Melambung 69 Persen

Pencatatan perdana saham klub sepak bola Bali United pada Senin, 17 Juni 2019 (Foto: Liputan6.com/Bawono Y)

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) perusahaan yang mengelola klub sepakbola Bali United resmi dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (17/6/2019).

Perseroan merupakan emiten bola pertama yang melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Asia Tenggara sekaligus menjadi emiten ke-14 yang melantai di BEI pada 2019.

Direktur Utama PT BEI, Inarno Djajadi mengatakan, aksi IPO merupakan prestasi dan langkah perusahaan untuk menjadi lebih profesional dengan menjadi perusahaan terbuka.

"IPO merupakan sarana untuk menggalang dana yang bersumber di masyarakat. Perusahaan publik juga dipandang lebih profesional. Kami berharap, perusahaan dapat terus meneruskan good corporate governance (GCG) yang baik. Ini klub pertama di ASEAN yang melepas sahamnya ke publik," tutur dia di Gedung BEI, Senin, 17 Juni 2019. 

Pada pencatatan perdana ini, saham BOLA naik 69,14 persen atau 121 poin ke level Rp296. Saham BOLA ditransaksikan sebanyak 20 kali dengan volume sebanyak 1.295 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 38,33 juta.

CEO Bali United, Yabes Tanuri mengungkapkan, melantainya perusahaan di pasar modal sejalan dengan tujuan Perseroan menjadi klub sepakbola yang terus berinovasi.

"Dengan dilepasnya saham Bali United untuk umum, akan semakin banyak pihak yang mendukung tercapainya visi dan misi Bali United untuk meraih sukses yang berkelanjutan. Tentu saja para supporter akan berperan lebih aktif dalam memperbesar dampak Bali United," ujar dia.

Adapun Perseroan melepas sebanyak dua miliar saham atau setara dengan 33,33 persen pada harga penawaran perdana yang ditetapkan sebesar Rp175 per lembar saham. Total dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 350 miliar.

"Perolehan dana IPO akan digunakan Perseroan untuk investasi, memperkuat struktur permodalan di entitas anak, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja," kata dia.

Dalam aksi korporasi ini, BOLA menunjuk PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas sebagai perusahaan penjamin pelaksana emisi efek (underwriter). 

Antusiasme masyarakat Bali, terutama fans dan supporter sangat besar, sejak masa penawaran hari ke-2 sudah oversubscribed. Komposisi investor ritel sendiri sebanyak 41 persen dan investor institusi sebanyak 59 persen.

 


Bali United Mencatatkan Saham dengan Kode BOLA

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pasar modal Indonesia akan kedatangan emiten klub sepak bola yang pertama mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Bali United.

Klub sepak bola, Bali United di bawah PT Bali Bintang Sejahtera Tbk catatkan saham perdana dengan kode emiten BOLA pada Senin (17/6/2019) di papan pengembangan.  Dengan pencatatan saham ini, Bali United menjadi emiten baru ke-14 sepanjang tahun berjalan 2019. Demikian mengutip laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jumlah saham yang dicatatkan 6 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri sebesar empat miliar saham dan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar dua miliar saham.

Perseroan menetapkan harga saham IPO Rp 175 dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Total dana yang diraup dari IPO sekitar Rp 350 miliar.Sebelumnya perseroan menyatakan dana hasil IPO digunakan untuk perbaikan stadion, anak usaha dan lainnya.

Perseroan telah melakukan masa penawaran umum pada 10-12 Juni 2019, penjatahan pada 13 Juni 2019, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 14  Juni 2019. Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Kresna Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas.

Perseroan gelar gerai penawaran umum saham di Denpasar, Bali. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pendukung dan fans Bali United yang sebagian besar berdomisili di Bali untuk ikut investasi saham Bali United.

Adapun Bali United merupakan klub sepak bola pertama yang mencatatkan saham di pasar modal Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya