Liputan6.com, Jakarta - Tema berbusana yang ditentukan sebenarnya normal dalam sebuah pesta pernikahan. Tapi, ceritanya jadi berbeda ketika aturan dalam menghadiri perayaan tersebut jadi terkesan mengikat dan sewenang-wenang pada tamu undangan.
Keadaan inilah yang diperlihatkan salah seorang pengguna Facebook, beberapa waktu lalu. Di sebuah unggahan, ia bercerita bagaimana calon pengantin perempuan memintanya menutupi tato dan mengubah warna rambut karena dinilai tak sesuai dengan tema pernikahan.
"Saya sudah bekerja sangat keras untuk memastikan tema pernikahan kami berjalan lancar dan, maaf, tampilan Anda tidak sesuai dengan itu. Saya bisa kirim beberapa ide gaun lengan panjang untuk dipakai atau mungkin jaket," tulisnya di screenshot pesan singkat yang diunggah.
Baca Juga
Advertisement
Sementara menolak soal busana, tamu undangan pernikahan di salah satu wilayah di Australia ini mengatakan dirinya masih bisa mengecat ulang rambutnya semisal memang itu yang diharapkan. "Saya akan lihat beberapa opsi untuk rambut saya," balasnya.
Kembali menjawab, calon pengantin perempuan ini masih bersikeras meminta tamu undangan yang ternyata teman calon suaminya ini untuk menutupi tato di bagian lengan. "Bukan urusan saya kalau Anda gerah nantinya. Saya hanya mau hari saya sempurna," jawabnya.
Jawaban tamu undangan tersebut bahkan dinilai sang calon pengantin perempuan bahwa ia tak peduli pada dirinya dan sang calon suami. Ia bahkan mengatakan tidak masalah jika tamu undangan yang dimaksud tidak datang, lantaran tidak menuruti kemauannya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hubungan Tamu Undangan dan Pengantin Perempuan
Tamu undangan yang tak ingin namanya diketahui publik ini sempat menjelaskan bahwa ia memang kurang nyambung dengan sang calon pengantin perempuan sejak pertama diperkenalkan.
Tapi, karena biasanya ia sangat manis dan membuat temannya bahagia, perempuan ini berusaha mendekat dan nyambung saat mengobrol. "Sangat menantang (dekat dengan pengantin perempuan), tapi tetap saya lakukan," tulisnya.
Unggahan yang viral ini mendapat beragam komentar, di mana kebanyakan warganet menyarankan perempuan ini tak perlu datang ke pesta pernikahan tersebut dan menganggap perayaan ini lebih mirip pendaftaran sekolah militer.
"Orang ini seperti mengubah hari pernikahannya jadi semacam fashion show," tulis salah satu warganet. "Kalaupun Anda jadi pergi, pakai jaket yang paling nyentrik dan membuatnya malah makin kesal," sahut yang lain.
Beberapa dari mereka juga meminta tamu undangan memperlihatkan pesan tersebut pada teman lelakinya sehingga bisa berpikir ulang untuk menikah dengan perempuan tersebut. "Biar ia (calon pengantin lelaki) tahu dengan siapa ia akan menghabiskan sisa usia," komentar seorang warganet.
Advertisement