Liputan6.com, Jakarta - Kivlan Zen kembali diperiksa penyidik Polda Metro Jaya. Pemeriksaan ini melanjutkan yang pekan lalu dan sempat tertunda karena Kivlan sakit gigi.
"Dia diperiksa sebagai kelanjutan hari Jumat malam. Berhubung beliau sakit gigi dihentikan sementara dan hari ini dilanjutkan lagi dan beliau sudah diobati tadi dan lumayan sembuh dan dilanjutkan (pemeriksaan) sekarang," kata pengacara Kivlan, Muhammad Yuntri di Polda Metro Jaya, Senin (17/6/2019).
Advertisement
Yuntri menyebutkan, pemeriksaan sudah berjalan sejak pukul 11.00 WIB. Kivlan diperiksa terkait dugaan merencanakan pembunuhan empat tokoh dan penerimaan aliran dana dari politikus PPP, Habil Marati.
"Ini masih proses pemeriksaan saksi terhadap Habil Marati. (Pemeriksaan) tentang aliran dana Habil Marati, itu ya agendanya," kata Yuntri.
Seperti diketahui, Habil Marati ditangkap terkait kasus dugaan ancaman pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan satu bos lembaga survei.
Wadir Krimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ade Ary menyebut, Habil berperan sebagai pemberi dana sebesar Rp 150 juta kepada Kivlan Zen untuk keperluan pembelian senjata api.
"Tersangka HM ini berperan memberikan uang. Jadi uang yang diterima tersangka KZ (Kivlan Zen) berasal dari HM. Maksud tujuan untuk pembelian senjata api. Juga memberikan uang Rp 60 juta rupiah langsung kepada tersangka berinisial HK, untuk biaya operasional dan juga pembelian senjata api," kata Ade Ary di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/6).
Perintah Langsung
Sejak kasus ini terungkap, nama Kilvan juga disebut-sebut memberikan perintah langsung para tersangka kasus penyelundupan senjata untuk membunuh empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei.
Enam tersangka yang telah ditahan juga sudah memberikan testimoni terkait dugaan adanya keterlibatan Kivlan Zen merancang pembunuhan terhadap empat tokoh nasional yang di antaranya Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menkopolhukam Wiranto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.
Advertisement