Liputan6.com, Jakarta - Peluncuran Honor 20 Pro mengalami penundaan, setelah sebelumnya diumumkan pertama kali pada bulan lalu.
Namun, peluncuran smartphone tersebut kemungkinan besar akan segera digelar dan Honor bisa menyelesaikan proses distribusinya.
Dilansir Phone Arena, Selasa (18/6/2019), peluncuran Honor 20 Pro tertunda disebabkan belum bisa mendapatkan sertifikasi yang diperlukan dari Google. Setelah empat pekan berusaha, Honor dilaporkan telah berhasil mendapatkan sertifikasi Google untuk smartphone tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Pihak Huawei atau pun Honor sejauh ini belum mengumumkan tanggal rilis baru. Namun diperkirakan peluncurannya akan digelar pada pertengahan Juli 2019. Honor sendiri merupakan merek smartphone milik Huawei.
Sertifikasi yang belum didapatkan sebelumnya, membuat Honor mengubah sejumlah rencana, termasuk menunda kampanye pemasaran sampai akhir Juni.
Kini Honor bisa bernafas lega mengingat peluncuran internasional smartphone besutannya akan segera dilakukan.
Varian standar Honor 20 dijadwalkan akan mulai dijual di pasar global pada 21 Juni 2019. Namun jika ada sejumlah hal yang tidak sesuai rencana, ada kemungkinan peluncurannya akan ditunda.
Huawei Jajal OS Rusia untuk Pengganti Android
Lebih lanjut, Huawei saat ini sedang dililit masalah. Keterbatasan menggunakan produk-produk Amerika Serikat (AS), membuat Huawei harus mencari jalan keluar, termasuk menemukan OS pengganti Android. Selain menyiapkan OS sendiri, Huawei juga menjajal buatan Rusia.
Dilansir Phone Arena, Huawei tidak bergantung hanya pada OS buatannya sendiri. Menurut laporan media Rusia, The Bell, Huawei sedang mencoba Aurora, OS yang dibangun pada platform open source Sailfish.
Dua orang sumber mengatakan, Deputy Chairman Huawei, Guo Ping, telah berbicara dengan Menteri Pengembangan Digital dan Komunikasi Rusia, Konstantin Noskov, tentang penggunaan Aurora.
Advertisement
Pengembang Aurora
Aurora dikembangkan oleh sebuah perusahaan yang dimiliki penyedia jaringan nirkabel Rusia, Rostelecom, dan pengusaha Rusia bernama Grigory Berezkin.
Sumber lainnya mengatakan, Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping juga telah membahas perihal penggunaan OS tersebut. Selain itu juga disebutkan, Tiongkok sudah mulai menguji perangkat berbasis OS Aurora tersebut.
(Din/Isk)