Reaksi Dunia Atas Kematian Mohammed Morsi

Dunia bereaksi terhadap kematian presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis, Mohammed Morsi.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 18 Jun 2019, 10:41 WIB
Mohammed Morsi yang meninggal di ruang sidang. (AP)

Liputan6.com, Riyadh - Wafatnya Mohammed Morsi memicu kesedihan banyak pihak. Sejumlah pemimpin dunia dan tokoh-tokoh terkemuka bereaksi atas kematian mendadak presiden sipil pertama Mesir yang terpilih secara demokratis.

Berikut ini reaksi dunia terhadap kematian Mohammed Morsi, yang meninggal dalam sidang pengadilan pada Senin 17 Juni 2019 waktu setempat seperti dikutip dari TRTWorld dan sejumlah agensi, Selasa (18/6/2019): 

Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan belasungkawa. Erdogan, yang memiliki hubungan dekat dengan Morsi berkata, "Semoga Allah mengampuni saudara kita, martir kita, Morsi."

Pakistan

Mengekspresikan duka dan kesedihan karena Mohamed Morsi yang meninggal syahid, Jamat e Islami, partai religius utama negara itu, mengatakan dunia Muslim telah kehilangan seorang pahlawan sejati.

Dalam sebuah pernyataan, ketua Senator JI Siraj-ul-Haq mengatakan pada hari Senin bahwa Dr. Morsi telah menolak untuk tunduk pada kediktatoran, dan menarik dukungan untuk perjuangan kemerdekaan Palestina -- yang merupakan satu-satunya kejahatannya.

"Dr. Morsi berdiri tegak di hadapan semua tekanan yang bertujuan memaksanya untuk menarik perjuangannya untuk hak-hak dasar rakyat Mesir dan dukungannya kepada Palestina," kata Haq menambahkan, "rezim diktatorial gagal mematahkan kegelisahannya. "

JI Siraj-ul-Haq kemudian mengumumkan bahwa partai itu akan mengadakan salat jenazah in absentia untuk Dr. Morsi di seluruh Pakistan pada hari Selasa.

"Memang - berita sedih. Harapan apa yang ada dan betapa tragisnya semua ini berakhir. RIP," ujar Menteri Hak Asasi Manusia Pakistan, Shireen Mazari di Twitter.

Ahsan Iqbal, pemimpin partai oposisi utama Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) yang juga mantan menteri dalam negeri, mengatakan Morsi akan dikenang.

Maryam Nawaz Sharif, putri mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif dan wakil presiden PML-N yang dipenjara, mengungkapkan sentimen serupa.

Gubernur Provinsi Punjab, juga turut berduka atas meninggalnya Mohammed Morsi

"Saya sangat sedih atas kematian mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi. Dia tidak diberikan hak atas pengadilan yang adil dan menghadapi viktimisasi politik oleh rezim militer. Komunitas internasional, terutama dunia Islam, harus bersuara menentangnya," tegas Gubernur Provinsi Punjab Mohammad Sarwar di Twitter.

 

 

Saksikan Juga Video Berikut Ini:


Ikhwanul Muslimin

Berbagai lembaga dan negara mengutuk keputusan pengadilan Mesir yang ditujukan kepada Presiden Mesir Mohammed Morsi.

Mohammed Sudan, anggota terkemuka Ikhwanul Muslimin di London, menggambarkan kematian Morsi sebagai "pembunuhan berencana." Ia mengatakan bahwa mantan presiden itu dilarang menerima obat atau kunjungan dan hanya ada sedikit informasi tentang kondisi kesehatannya.

Dia menambahkan, "Saya menyampaikan belasungkawa kepada semua saudara lelaki saya yang berjalan sejalan dengannya. Saya menyampaikan belasungkawa kepada orang-orang Mesir."

Freedom and Justice, lengan politik Ikhwanul Muslimin, mengatakan dalam sebuah pernyataan di halaman Faceboo bahwa kondisi penjara menyebabkan kematian Morsi yang mereka sebut "pembunuhan."

"Dia dipenjara di satu kamar tanpa siapa pun. Tidak ada yang bisa menghubunginya, tidak ada yang bisa mengetahui keadaannya," kata pemimpin senior Ikhwanul Muslimin Ashraf Abdel Ghaffar kepada TRT World.

Hamas

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas juga turut berduka atas kematian Morsi dan memuji upayanya "dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina."

Human Rights Watch

Direktur Timur Tengah dari Human Rights Watch, Sarah Leah Whitson mengatakan kematian Morsi "mengerikan tetapi sepenuhnya dapat diprediksi" mengingat pemerintah gagal memberinya perawatan medis yang memadai, pun demikian soal kunjungan keluarga yang jauh lebih sedikit. 

Amr Magdi, seorang peneliti Timur Tengah di Human Rights Watch mengatakan dia tidak terkejut bahwa Morsi meninggal dalam tahanan. Ia mengatakan kematiannya "harus membawa perhatian pada keadaan ribuan tahanan di penjara-penjara Mesir."

"Kami percaya bahwa isolasi dan perlakuan buruk terhadap Presiden Morsi mungkin sebenarnya sama dengan penyiksaan menurut konvensi PBB yang menentang penyiksaan," tutur Magi.


PBB

Eks presiden Mesir, Mohammed Morsi, meninggal dunia secara mendadak di ruang sidang pada Senin 17 Juni 2019 (AP Photo)

Melalui Juru bicaranya, Dujarric, PBB menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Mohammed Morsi dan para pendukungnya.

Qatar

Emir Qatar, Tamim bin Hamad al Thani juga turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Morsi dan rakyat Mesir. Ia juga menyatakan "kesedihan mendalam" atas kematiannya.

Yusuf al Qaradawi

Sementara cendekiawan Muslim terkemuka Yusuf al Qaradawi mengatakan Morsi sangat menderita saat "mendekam" di balik jeruji penjara.

Ali al Qaradaghi

Cendekiawan Muslim lainnya, Ali al Qaradaghi mengatakan Morsi "dibunuh perlahan."

Partai Ennahdha Tunisia

Partai Ennahda Tunisia juga turut berduka atas meninggalnya Morsi, dan berharap kematiannya yang menyakitkan mengakhiri penderitaan ribuan tahanan politik di Mesir.

Amnesty International

Sementara itu Amnesty International menyerukan penyelidikan Mesir yang adil, transparan dan komprehensif terhadap kematian Morsi.

Magdalena Mughrabi selaku wakil direktur untuk Timur Tengah di Amnesty International, mengatakan kematian Morsi "menimbulkan pertanyaan serius tentang perlakuannya dalam tahanan."

Dia menyerukan pihak berwenang Mesir untuk memerintahkan "penyelidikan yang tidak memihak, menyeluruh dan transparan tentang kematian Morsi, serta kondisi penahanannya dan kemampuannya untuk mengakses perawatan medis."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya