Ada Sidang Lanjutan Hasil Pilpres 2019, Kemkominfo Tak Batasi Akses Medsos

Kemkominfo menyatakan, ada atau tidaknya akses ke medsos, masyarakat diharapkan tetap bijak dalam menggunakan medsos dan tidak menyebarkan konten yang provokatif.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Jun 2019, 12:06 WIB
Ilustrasi Media Sosial (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menyatakan tidak ada pembatasan akses ke media sosial (medsos) terkait dengan berlangsungnya sidang lanjutan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) di Mahkamah Konstitusi (MK).

Dia menyatakan, ada atau tidaknya akses ke medsos, masyarakat diharapkan tetap bijak dalam menggunakan medsos dan tidak menyebarkan konten yang provokatif.

"Ada atau tidak ada (pembatasan), saya selalu katakan ini tanggung jawab kita semua untuk memastikan, pertama, tidak memantik dan menyebarkan konten-konten yang memicu memprovokasi hasil-hasil dari perhitungan KPU yang telah dihasilkan KPU. Selama kita berpikiran positif mah enggak ada," ujar dia di Jakarta, Selasa (18/6/2019).

Rudiantara menjelaskan, saat berlangsungnya aksi 22 Mei lalu, memang konten yang bernada provokasi dan hasutan sangat tinggi. Namun secara perlahan menurun hingga saat ini.

‎"Waktu kejadian 22 Mei, selain kualitas hoaks, daru sisi provokasi dan menghasut kanal yang digunakan 600-700. Pada 22 Mei ditutup, besoknya ada lagi 600-700, ditutup lagi ada lagi. Sekarang sudah menurun, terus Jumat lalu sudah di bawah 100. Pasti ada terus-menerus tapi jumlahnya kecil," ungkap dia.

Oleh sebab itu, lanjut Rudiantara, dari pada menyebar pesan dan konten yang hoaks dan provokatif, lebih baik masyarakat sama-sama menjaga ketenangan dan keamanan dengan menggunakan medsos secara bijak.

"Tugas kita sama-sama menjaga, agar tidak ada konten negatif terutama berkaitan menghasut memprovokasi proses yang sekarang berjalan," tandas dia.


Pulihkan Akun IG yang di Hack Makin Mudah

Ilustrasi konten Instagram. (dok. pexels.com/Asnida Riani)

Instagram dilaporkan akan mempermudah pengguna yang kehilangan akunnya akibat aksi peretasan. Jadi, media sosial milik Facebook ini akan membantu pengguna untuk memulihkan akunnya yang telah diretas.

Untuk itu, seperti dikutip dari Engadget, Senin (17/6/2019), Instagram tengah melakukan uji coba proses pemulihan akun yang langsung berada di dalam aplikasi.

Tidak hanya memudahkan pengguna memulihkan akunnya, Instagram juga membantu pengguna untuk mencegah terjadinya peretasan. Adapun cara yang akan digunakan Instagram adalah memanfaatkan kode khusus.

 


Isi Informasi Data

Ilustrasi Instagram (iStockPhoto)

Apabila sebelumnya, pengguna yang kena retas harus mengisi formulir khusus atau mengirim email, dengan cara ini pengguna cukup menghubungi pihak Instagram langsung dari aplikasi.

Setelah itu, pengguna wajib memberikan informasi terkait akun Instagram miliknya, seperti alamat email atau nomor telepon.

Lalu, pengguna akan mendapat kode tersebut sesuai dengan kontak yang dipilih, seperti email atau nomor telepon. Cara ini digunakan untuk memastikan hacker tidak memperoleh kode khusus dari perangkat lain. 

Tidak hanya itu, Instagram juga membantu pengguna apabila hacker berusaha mengganti nama akun atau kontak.

Jadi, Instagram menawarkan sistem keamanan yang memastikan bahwa nama sebuah akun tidak langsung dapat berubah begitu diganti, melainkan membutuhkan waktu terlebih dulu.

Sistem ini berlaku untuk seluruh tindakan penggantian nama, termasuk yang dilakukan secara sengaja.

(Dny/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya