Gempa Kembar di China Bikin Gedung Retak dan Korban Tewas Jadi 12 Orang

Sebanyak 12 orang dilaporkan tewas dalam hantaman gempa kembar di China pada Senin 17 Juni 2019 malam.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 18 Jun 2019, 15:10 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Yibin - Korban tewas dari dua gempa kuat di China bertambah jadi setidaknya 12 orang pada hari Selasa.

Di saat bersamaan, tercatat lebih dari 130 orang terluka, menyusul upaya petugas penyelamat untuk mengevakuasi korban dari beberapa bangunan yang runtuh.

Dikutip dari Al Jazeera pada Selasa (18/6/2019), kedua gempa berselang 30 menit, yang getarannya terasa di sebagian besar Provinsi Sichuan yang terletak di wilayah barat daya China.

Getaran gempa dilaporkan terasa cukup kuat di beberapa kota regional utama setempat, termasuk ibu kota Provinsi Chengdu, dan kota metropolis Chongqing.

Orang-orang dilaporkan berlarian keluar saat gempa mengguncang, dan retakan besar tampak di banyak gedung, di mana memicu kekhawatiran akan risiko ambruk.

Sembilan orang dilaporkan tewas di daerah Changning, dan tiga lainnya ditemukan dalam kondisi serupa di daerah Qixian, kata otoritas setempat.

Selain itu, menurut laporan televisi pemerintah, puluhan orang berhasil ditarik keluar dari puing-puing bangunan yang hancur di dekat pusat gempat yang terletak di daerah pedesaan.


Selisih Waktu Gempa Berdekatan

Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Pusat gempa dilaporkan terjadi di kawasan jarang penduduk, di mana Yibin adalah kota terdekatnya.

Gempa pertama terjadi pada pukul 21.55 waktu setempat dengan kekuatan magnitudo 5,9, yang bergerak simultan selama hampir 10 menit, lapor Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Lalu, lebih dari setengah jam kemudian, guncangan bermagnitudo 5,2 dilaporkan terasa di sisi timur laut pusat gempa sebelumnya. Lindu tersebut disebut terjadi pada kedalaman 11 kilometer, di area yang tidak jauh dari metropolitan Chongqing.

Otoritas Gempa China menambahkan bahwa ada beberapa gempa susulan tercatat setelah dua lindu kembar tersebut.

Sichuan sendiri merupakan provinsi yang paling sering dilanda gempa di China, di mana salah satu yang paling dahsyat terjadi pada Mei 2008 lali. Lindu tersebut menyebabkan hampir 70.000 orang tewas.


Peran Peringatan Dini

Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Sebuah sistem peringatan dini yang dipasang di ibu kota provinsi Chengdu, dilaporkan menerima sinyal gempa sekitar satu menit sebelum Bumi bergoyang pada Senin malam, kata kantor berita Xinhua.

Kemudian, sirine peringatan berbunyi 10 detik sebelum gempa pertama menghadang Yibin.

"Bunyi sirine tiga menit saja bisa mencegah jatuhnya korban sebanyak 14 persen," kata pejabat setempat, menjelaskan betapa pentingnya peringatan dini dalam proses evakuasi.

"Jika sirine terlambat dibunyikan, bisa jadi lebih banyak korban jiwa berjatuhan," lanjutnya. 

Kantor berita Xinhua mengatakan lebih dari 50 orang dirawat di dua rumah sakit akibat hantaman dua gempa besar tersebut.

Lebih dari 500 petugas pemadam kebakaran dikirim ke tempat kejadian.

Petugas penyelamat juga dikirim dengan membawa 5.000 tenda, 10.000 dipan lipat, dan persediaan darurat lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya